“Jangan meremehkan kebaikan sedikitpun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah
tersenyum kepadanya, amalan tersebut merupakan bagian dari Kebajikan.” (HR. Abu Daud).
Masih banyak motivasi dari Nabi Muhammad saw yang mengajak kita untuk beramal sederhana namun justru punya keutamaan yang besar.
Karena wajah yang ceria dan senyum yang merekah merupakan cerminan hati yang lapang dan akhlak yang mulia di hadapan orang lain.
Manusia tak akan mungkin bisa hidup sendiri. Tiap hari selalu bertemu orang lain. Apalagi bagi guru, dan pelajar. Setiap pagi pasti saling bertemu di sekolah.
Betapa pentingnya adab keseharian ini maka Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS) menggelar acara Pekan Akhlak. Acara ini bagian dari rangkaian peringatan milad 100 tahun YPAS.
Para siswa SD, SMP, SMA dan SMK Al Irsyad berkumpul di aula YPAS untuk mengikuti acara sharing Pekan Akhlak dengan tema Pentingnya Bertemu Sapa dalam Islam, Jumat pagi, (9/8/2024).
Ustadz Carlos Prawirosastro, M.PdI, pengajar Mata Kuliah Agama Islam, Universitas Hang Tuah, Surabaya, sebagai narasumber menjelaskan bahwa setiap kebaikan sekeceil apapun akan berpahala selama itu diniatkan ikhlas karena Allah dan mencontoh akhlak nabi Muhammad saw.
“Semua aktivitas kebaikan sudah diberi contoh oleh Rasulullah. Kita tinggal amalkan. Apa adik-adik ini tak ingin mencontoh beliau? Pasti mau kan?” papar Ustadz Carlos di hadapan 700an siswa-siswi.
Lantas Ustadz Carlos mengajak para murid memperagakan senyum yang tulus. Dan suasana pun jadi makin meriah ketika anak-anak pasang muka tersenyum di hadapan kawan-kawannya.
“Secara ilmu psikologi, ada dua jenis senyum: real smile dan fake smile. Bedanya ada pada kerutan di bagian wajah. Real smile atau senyum yang tulus akan membentuk kerutan pada sudut mata. Sedangkan fake smile (senyum palsu) akan membentuk kerutan di bibir, bukan di sudut mata,” jelas ustadz yang aktif membina komunitas Biker Muslim, pegiat motor muslim di Jawa Timur ini.
disunting oleh ust Okky ( Bina Qolam )