Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya (YPAS). Menjadikan Sekolah Al-Irsyad Sebagai Agen Perubahan Masyarakat  read more

Gelar Karya P5 SMA Al Irsyad Di Hadapan Wali Murid

 

SMA Al-Irsyad Surabaya baru saja menggelar acara puncak dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, Indahnya Keberagaman Nusantara dan Bangunlah Jiwa Raga: Kita Semua Saudara pada 26 Oktober 2024. 

Acara yang berlangsung meriah ini melibatkan seluruh siswa kelas X, XI, dan XII serta wali murid. Acara ini juga bertepatan dengan pembagian raport sisipan tengah semester

Ada tiga kegiatan dalam Gelar Karya kali ini: Pentas Budaya, Pameran Budaya, dan deklarasi anti-bullying.



Pentas Budaya siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan suku bangsa mereka. Masing-masing kelompok menampilkan drama atau video yang menampilkan kekayaan budaya daerah asalnya.

Selain pentas, siswa juga menyajikan berbagai hasil karya seni dan kerajinan tangan yang merepresentasikan budaya mereka. Ini bagian dari Pameran Budaya dalam kegiatan Gelar Karya kali ini.

Di bagian akhir acara, siswa-siswi menggelar Deklarasi Anti-Bullying sebagai bagian dari tema: Bangunlah Jiwa Raga. Siswa bersama-sama mendeklarasikan komitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari perundungan.

Acara ini bertujuan mengenalkan keberagaman budaya Nusantara. Karena, Indonesia kaya akan seni dan budaya. Kegiatan ini juga memperkaya pengetahuan siswa tentang kekayaan budaya Indonesia dan menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah masing-masing.

Dengan keberagaman budaya Indonesia, Gelar Karya ini punya tujuan memupuk rasa persatuan segenap anak bangsa. Melalui kegiatan bersama, siswa diajak untuk saling menghargai perbedaan dan membangun semangat persatuan.

Ajang ini juga merangsang kreativitas siswa. Mereka menggelar pentas dan pameran sebagai ruang bagi untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bakat seni mereka.

Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan karakter positif pada siswa. Misalnya sikap empati dan toleransi pada pihak lain sehingga mengeliminasi praktik bullying di sekolah. Deklarasi Anti-Bullying digelar untuk menjadi komitmen bersama di tengah pelajar Al Irsyad untuk persaudaraan dan empati.

 

Tentu saja, semua pagelaran ini dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Para siswa mempersiapkan segala sesuatunya yang dipandu para guru dan pimpinan sekolah. Ustadz M. Ainur Rohim, S. Ag, Kepala SMA Al Irsyad menjadi pembina kegiatan ini.

 

Sedangkan penanggung jawab acara diemban oleh Ustadzah Aisatul Fitriyah, S.Pd (Wakil Kepala SMA Bidang Kurikulum), yang dibantu dua guru koordinator: Miswati, M.Pd dan Ustadz  Salehudin, S.Pd.

 

Gelar karya P5 ini merupakan upaya sekolah untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila yang berkarakter, berbudaya, dan memiliki jiwa nasionalisme. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi muda yang menghargai keberagaman, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan berkontribusi aktif dalam membangun bangsa.

 

 Disunting oleh okky (Bina Qolam)

 

Read more...

Pengelola Sekolah Al Izzah Sorong Papua Berkunjung Ke YPAS

Mengelola sekolah tak ubahnya sedang membangun peradaban. Peserta didik kita akan mengisi negeri ini 30 hingga 50 tahun ke depan. Mengurus pendidikan adalah mewarnai negeri ini karena warga sekolah akan menwarnai generasi berikutnya. 

 

Harus ada sinergi dengan banyak pihak untuk menciptakan warna yang indah bagi anak didik kita. Sinergi antarsekolah menjadi salah satu ikatan penting untuk saling mengisi dan berkolaborasi. 

 

Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS) sangat senang menerima tamu dari Yayasan Al Izzah Kota Sorong, Papua Barat yang diniatkan untuk saling berbagi pengalaman, Selasa (1-10-2024). 

 

Yayasan Al Izzah Sorong adalah sebuah lembaga penyelenggara pendidikan di Kota Sorong. Lembaga ini membuka jenjang pendidikan TK Islam Terpadu, SD Islam Terpadu, SMP Islam Terpadu dan SMA Islam Terpadu. 

 

Kunjungan ini merupakan rekomendasi dari Kualita Pendidikan Indonesia (KPI), sebuah lembaga konsultan pendidikan dan riset yang berpusat di Surabaya. KPI banyak terlibat dalam pengembangan sekolah dan guru sejak 1992. Rombongan Al Izzah diantar Ihda Noviar Diwani, Chief Marketing Officer KPI.  

Rombongan Yayasan Al Izzah diterima Muhammad Priyanto, S.Si Direktur YPAS. Setelah sambil berdiskusi di ruang direktur, rombongan diajak berkeliling lingkungan sekolah. Mulai dari area taman, lalu ke kebun binatang mini, dan area green house. 

 

Pertama kali, rombongan tamu diajak ke ruang kelas TK hingga perpustakaan TK. Kemudian memantau SD dimulai dari Sekretariat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Untuk diketahui bersama, SD Al Irsyad Surabaya pernah meraih juara 2 Lingkungan Sekolah Sehat Se-Indonesia pada 2016 lalu. 

Kunjungan dilanjutkan ke Taman Dalam dan berlanjut ke kelas putri SD hingga kantin putri dan lapangan putri. 

 

 

Tepat waktu shalat, seluruh aktivitas berhenti untuk shalat dhuhur berjamaah di Masjid YPAS. Selepas shalat, masing-masing perwakilan jenjang mengunjungi sekolah YPAS sesuai jenjang penugasan, mulai TK, SD, SMP, dan SMA.

 

disunting oleh ust Okky ( Bina Qolam )

Read more...

Pekan Akhlak Al Irsyad, Siswa Peragakan Senyum Tulus

 “Jangan meremehkan kebaikan sedikitpun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah

tersenyum kepadanya, amalan tersebut merupakan bagian dari Kebajikan.” (HR. Abu Daud).

 

Masih banyak motivasi dari Nabi Muhammad saw yang mengajak kita untuk beramal sederhana namun justru punya keutamaan yang besar. 

 

Karena wajah yang ceria dan senyum yang merekah merupakan cerminan hati yang lapang dan akhlak yang mulia di hadapan orang lain. 

 

Manusia tak akan mungkin bisa hidup sendiri. Tiap hari selalu bertemu orang lain. Apalagi bagi guru, dan pelajar. Setiap pagi pasti saling bertemu di sekolah. 

 

Betapa pentingnya adab keseharian ini maka Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS) menggelar acara Pekan Akhlak. Acara ini bagian dari rangkaian peringatan milad 100 tahun YPAS. 

 

Para siswa SD, SMP, SMA dan SMK Al Irsyad berkumpul di aula YPAS untuk mengikuti acara sharing Pekan Akhlak dengan tema Pentingnya Bertemu Sapa dalam Islam, Jumat pagi, (9/8/2024). 

 

Ustadz Carlos Prawirosastro, M.PdI, pengajar Mata Kuliah Agama Islam, Universitas Hang Tuah, Surabaya, sebagai narasumber menjelaskan bahwa setiap kebaikan sekeceil apapun akan berpahala selama itu diniatkan ikhlas karena Allah dan mencontoh akhlak nabi Muhammad saw. 

 

“Semua aktivitas kebaikan sudah diberi contoh oleh Rasulullah. Kita tinggal amalkan. Apa adik-adik ini tak ingin mencontoh beliau? Pasti mau kan?” papar Ustadz Carlos di hadapan 700an siswa-siswi. 

 

Lantas Ustadz Carlos mengajak para murid memperagakan senyum yang tulus. Dan suasana pun jadi makin meriah ketika anak-anak pasang muka tersenyum di hadapan kawan-kawannya.

 

“Secara ilmu psikologi, ada dua jenis senyum: real smile dan fake smile. Bedanya ada pada kerutan di bagian wajah. Real smile atau senyum yang tulus akan membentuk kerutan pada sudut mata. Sedangkan fake smile (senyum palsu) akan membentuk kerutan di bibir, bukan di sudut mata,” jelas ustadz yang aktif membina komunitas Biker Muslim, pegiat motor muslim di Jawa Timur ini.

 disunting oleh ust Okky ( Bina Qolam )

 

Read more...

Agar Pelajar Al Irsyad Lebih Tangguh, Kajian Tauhid Jadi Penguat

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi:

 

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (situs Kongres Advokat Indonesia dalam artikel Tujuan Pendidikan Nasional Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, kai.or.id, tayang 29-1-2021).

 

Sebagai usaha mencetak peserta didik yang beriman dan bertakwa, maka Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS) menggelar kajian Islami untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK, Sabtu (3-8-2024). 

 

Acara ini merupakan salah satu dari rangkaian milad 100 tahun perguruan Al Irsyad Surabaya. Total muid yang hadir kali ini 710 peserta, dari  Kelas 5 , kelas 6, kelas 7 , kelas 8 , kelas 9, kelas X, kelas XI , kelas XII , dan SMK jurusan Farmasi dan Keperawatan kelas 10 , kelas 11  serta kelas 12  

 

Dengan tajuk Kajian Islami dengan tema Istiqomah dalam Tauhid, Ustadz Isa Saleh Kuddeh, M.PdI memberi gambaran dan kisah-kisah inspiratif untuk menumbuhkan rasa konsistensi dalam beriman kepada Allah. Ustadz Isa juga menjelaskan bahwa tiap detik seorang muslim harus memperbaiki niatnya dalam berbuat. 

 

“Niat kita harus diperbaiki setiap saat, jika mengerjakan sesuatu karena Allah maka itulah bukti tauhid kita benar. Iman kita benar,” jelas Ustadz Isa dalam kajian yang digelar di aula Perguruan Al Irsyad Surabaya ini 

 

Ustadz Isa menuturkan bahwa diskusi tentang tauhid ini menjadi penting akhir zaman seperti ini. “Belakangan ini tersiar kabar bahwa anak-anak kit aini mudah tergoncang. Ada masalah sedikit, mereka begitu rapuh. Jika diurut setiap problem anak itu ujungnya aspek tauhidnya bermasalah,” jelas sosok yang mendapat amanah sebagai Ketua Takmir Masjid Perguruan Al Irsyad Surabaya ini.

 

Para murid pun diajak interaksi dalam kajian ini. “Saya senang sekali bisa ketemu siswa siswi ini. Mereka antuasias. Terlihat dari respon mereka saat diberi pertanyaan. Respon mereka bagus. , pertanyaan mereka bagus-bagus, luar biasa. Jawaban yang mereka juga bagus,” papar sosok yang pernah menjadi salah satu pengasuh kajian Islam on-air di Radio Suara Muslim 93,8 FM Surabaya ini.  

 

“Kajian tauhid seperti ini perlu digalakkan, terus digaungkan. Sebagai bekal terbaik bagi anak-anak kita,” tutur Ustadz Isa kepada direksi sesaat setelah acara usai.

 

disunting oleh ust Okky ( Bina Qolam )

Read more...

Nuansa Palestina di Rangkaian Acara Milad 100 Tahun YPAS

 

 

Ada banyak saudara yang membutuhkan bantuan kita. Ada yang dekat, bisa sekitar rumah atau sekitar sekolah kita. Ada yang jauh seperti saudara di Palestina. Banyak yang bisa kita lakukan untuk saudara yang sedang ditindas dan terusir. Doa adalah bantuan spiritual, ada pula dengan bantuan tulisan dan publikasi media. Tapi tak lupa dengan bantuan harta berupa donasi terbaik. 

 

Dalam rangkaian Milad 100 tahun Yayasan Perguruan Al Isyad Surabaya (YPAS) pada 2024 ini, segenap civitas pendidikan mengungkapkan dukungan moral dan materi bagi saudara di Palestina. 

 

Semua berkumpul di aula YPAS untuk menyemarakkan acara milad dengan tema peduli Palestina, Jumat (25/7). Mulai jenjang Play Group, TK, SD, SMP, SMA hingga SMK sudah hadir di aula. 

 

Siswa-siswi SD membacakan lantunan ayat Al-Qur’an dan terjemahannya sebagai bentuk solidaritas Palestina. Sedangkan siswa-siswi SMP menyumbangkan vokal terbaiknya dalam paduan suara di hadapan seribuan hadirin yang terdiri para murid dan guru. 

 

Sedangkan kakak-kakaknya membacakan puisi yang menggugah perjuangan. Murid SMA dan SMK bergantian membawakan puisi kepedulian Palestina yang kini makin nelangsa akibat agresi Zionis Israel di kawasan Gaza. 

 

Di awal, acara dimulai dengan orasi perjuangan Palestina sehingga memberi spirit peduli terhadap warga sekitar Masjid Al Aqsha itu.   

 

Di acara ini, juga digelar diskusi dengan tema Solidaritas Palestina Di Tengah Kita. Panitia menghadirkan dua mahasiswa asal Palestina yang sedang belajar di Indonesia. Mereka adalah Mutasem Abu Zahra -yang sedang mengambil program doktor bidang peternakan di Universitas Airlangga- dan Sondos Shnewra. 

 

Dalam diskusi ini, sie acara juga mengundang Ustadz Choirul Anwar, Kepala Cabang Surabaya Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) yang merencanakan pemberangkatan tim relawan ke Yordania demi membantu warga Gaza yang terdampak agresi Israel. 

 

“Kalau anak-anak di Indonesia bisa menjadi hafidz Al-Qur’an seperti layaknya anak Palestina dengan segala keterbatasan keadaan mereka, tentu akan sangat membanggakan,” jelas Sondos Shnewra, dalam sambutannya. 

 

Di akhir acara, peserta diajak berdonasi. Alhamdulillah, terkumpul dana solidaritas sebesar Rp 62 juta. Semoga spirit perjuangan ini terus membara pada seluruh civitas YPAS menuju 100 tahun kedua. Sepanjang acara ini disiarkan live di IG YPAS dan Youtub Live Masjid Al-Irsyad Surabaya.

 

  

 

disunting oleh ust Okky dari bina Qolam

Read more...

Berkibarlah Sang Merah Putih

“ Berkibarlah Sang Merah Putih ”

oleh Ifyta Kayla (5A)

 

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, terdapat seorang anak laki-laki bernama Adi. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya, yang bekerja sebagai petani di ladang-ladang subur di sekitar desa mereka. Adi tumbuh dengan cerita-cerita tentang perjuangan kemerdekaan yang diceritakan oleh kakeknya, seorang pahlawan kemerdekaan.

Saat merayakan hari kemerdekaan, desa itu bergetar dengan semangat patriotik. Bendera merah putih berkibar dengan anggun di setiap sudut desa. Warga desa berkumpul di lapangan untuk mengikuti parade, pertunjukan, dan acara peringatan kemerdekaan. Semua orang bersuka cita, namun Adi merasa bahwa dirinya harus melakukan sesuatu untuk lebih berkontribusi pada peringatan kemerdekaan.

Setelah parade usai, Adi bertanya pada kakeknya, "Kakek, bagaimana saya bisa berkontribusi untuk negara ini seperti Anda? Saya ingin menjadi pahlawan seperti kakek." Kakeknya tersenyum dan berkata, "Kamu masih muda, Adi, namun semangatmu menginspirasi. Sebagai seorang pahlawan, tidak selalu harus melawan musuh dengan senjata. Dalam kehidupan damai, kamu bisa menjadi pahlawan dengan cara lain. Berusahalah menjadi orang yang baik, rajin belajar, dan selalu siap membantu orang lain."

Mendengar nasihat kakeknya, Adi merasa lebih bersemangat. Dia membaca banyak buku tentang sejarah kemerdekaan dan pemimpin negaranya. Setiap kali ada acara peringatan kemerdekaan, Adi berusaha tampil sebagai perwakilan siswa dan memberikan pidato yang menginspirasi tentang arti kemerdekaan dan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kebangsaan.

Adi juga aktif di kegiatan sosial dan lingkungan. Dia mengajak teman-temannya untuk membersihkan sungai yang tercemar dan menanam pohon di sekitar desa. Dia menyadari bahwa mencintai negeri tidak hanya dengan menghafal lagu kebangsaan, tetapi juga dengan tindakan nyata untuk menjaga alam dan lingkungan hidup.

 

 

Suatu hari, ketika Adi sedang membantu di ladang, dia melihat sekelompok anak-anak bermain di tanah yang gersang dan tandus. Dia bertanya kepada orangtuanya tentang anak-anak itu, dan mereka menjelaskan bahwa keluarga mereka kehilangan pekerjaan karena ladang itu tidak menghasilkan banyak. Adi merasa prihatin melihat kondisi mereka dan mendapatkan ide. Dia mengajak teman-temannya untuk membantu mengolah lahan kering itu menjadi kebun produktif dengan berbagai tanaman. Mereka juga mengajari keluarga tersebut tentang pertanian organik, yang lebih ramah lingkungan dan menghasilkan produk berkualitas.

Berbulan-bulan berlalu, dan kebun itu berkembang subur. Keluarga yang tadinya putus asa kini memiliki sumber penghasilan yang berkelanjutan. Keberhasilan ini menyebar ke desa-desa tetangga, dan Adi menjadi panutan dalam membangun kemakmuran melalui inovasi dan kerja keras.

Di hari kemerdekaan berikutnya, saat Adi memberikan pidato peringatan, seluruh desa terkesima dengan cerita keberhasilannya mengubah tanah kering menjadi ladang subur. Semangat kemerdekaan yang tumbuh dalam diri Adi telah menginspirasi banyak orang di desanya, dan mereka mulai melihat bahwa merdeka juga berarti memiliki kemandirian dan menciptakan perubahan positif untuk masyarakat. Kakek Adi menyaksikan cucunya dengan bangga. Dia tahu bahwa semangat kemerdekaan tidak pernah mati, dan generasi muda seperti Adi akan meneruskannya ke masa depan. Mereka adalah harapan bagi negara ini untuk terus maju dan berkembang.

Dalam perayaan kemerdekaan berikutnya, Adi berdiri di tengah lapangan, bendera merah putih berkibar di belakangnya. Suara gemuruh tepuk tangan merayakan semangat patriotik dan kemerdekaan. Semua orang menyadari bahwa kemerdekaan adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan perubahan, dan setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pahlawan. Adi tahu bahwa perjuangan untuk kemerdekaan tidak pernah berakhir, dan dia siap menjalani peran pahlawannya seiring berjalannya waktu. Semangat kemerdekaan itu akan selalu membimbingnya untuk menjadikan negaranya lebih baik dan berarti bagi semua warganya.

Read more...

DIRGAHAYU INDONESIA KU

DIRGAHAYU INDONESIA KU

 Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. Namaku Salma, aku sekarang duduk di kelas 6 SD. Di sini aku akan bercerita tentang pengalamanku tentang hut kemerdekaan negeriku Indonesia tercinta. Setiap tahunnya di bulan Agustus, seluruh penduduk Indonesia sangat antusias dan bersemangat menyambut kemeriahan hari kemerdekaan negeri Indonesia. Di awal bulan Agustus, kita pasti akan melihat banyak warna-warni kemeriahan hiasan-hiasan dan pernak - pernik di tiap-tiap kota hingga pelosok negeri. Dengan didominasi warna merah dan putih yang di ambil dari warna bendera Indonesia.

Penduduk negeri mulai dari yang tua hingga yang muda bapak,ibu,dan anak - anak sangat menanti acara – acara meriah untuk merayakan nya. Berbagai macam perlombaan yang sangat di tunggu – tunggu para penduduk Indonesia tercinta . mulai dari instansi seperti kantor , sekolah hingga di lingkungan perumahan pasti mengadakan perlombaan . juga ada acara – acara lain nya seperti pentas seni , doa Bersama , potong tumpeng , bazar atau pasar malam , dan jalan sehat bersama. Acara puncak nya yaitu upacara bendera pada tanggal 17 Agustus.

Di sekolah ku setiap hut kemerdekaan RI , juga mengadakan perlombaan untuk memeriahkannya . Tidak  terlewatkan upacara bendera dimana para murid sangat bersemangat melakukan Latihan upacara di minggu – minggu sebelumnya. Aku sangat senang dan bersemangat setiap mengikuti upacara bendera hut RI. Tiap jenjang kelas perlombaan yang diadakan berbeda-beda. Kelasku kegiatan lombanya yaitu tapak jejak. Kalau tahun sebelumnya ketika aku di kelas 5, lombanya yaitu menebak nama-nama para pahlawan. Keseruan lomba di sekolah selalu membuat aku bersemangat untuk mengikutinya. Bulan Agustus adalah bulan yang ditunggu-tunggu anak-anak di sekolahku. Karena sekolah pasti mengadakan lomba-lomba yang sangat menarik.

Apalagi kemeriahan di pelosok negeri. Akan sangat kreatif dan bervariasi macam-macam lombanya. Di lingkungan rumahku juga sudah dimulai perlombaan kecil-kecil yang dilakukan di sore hari maupun malam hari. Untuk adik-adik kecil yaitu lomba makan kerupuk dan lomba memasukkan paku dalam botol. Seru dan sangat lucu ketika aku ikut menyaksikan lomba adik-adik di kampungku. Aku mencoba mengikuti lomba kelereng, lomba menyunggi tempeh dan lomba memasukkan benang dalam jarum tanpa kacamata. Mamaku juga tidak ketinggalan untuk ikut lomba menyunggi tempeh. Canda tawa, berseri-seri yang keperhatikan wajah-wajah orang-orang disekitarku. Menandakan kebahagiaan yang mendalam di hati negeriku. Semua bersatu tanpa ada perbedaan, kerukunan antar sesama semakin erat.

Di desa ku Batu juga tak kalah meriahnya acara-acara yang diadakan. Semua rakyat Indonesia menyambut hut RI dengan keceriaan. Para bapak-bapak tentu sangat menunggu lomba panjat pinang. Para remaja usia 17 tahun ke atas boleh mengikuti lomba tersebut. Kebetulan rumahku berada di depan lapangan tempat dilaksanakan lomba panjat pinang. Pukul 3 sore warga sudah berbondong-bondong datang untuk menyaksikan perlombaan ini. Tak ketinggalan para pedagang juga datang berkesempatan untuk menjajakan dagangannya. Hadiah yang diberikan juga sangat menarik, Dimulai hadiah utama hingga hadiah hiburan, semua peserta mengikuti lomba dengan khidmat dan bersemangat. Menang kalah yang penting adalah kebersamaan, keceriaan, kemeriahan, dan tidak luput dari rasa persaudaraan yang sangat kuat. Lomba panjat pinang merupakan lomba yang bisa dibilang lomba inti yang harus ada di setiap perayaan hut kemerdekaan RI. Aku ikut mensuport dan ikut meneriakkan semangat untuk para peserta.

Itu tadi sedikit cerita pengalamanku tentang hut kerdekaan RI yang bisa aku bagikan. Seperti yang aku jelaskan di tiap momen nya pasti ada keceriaan, kebersamaan, semangat, dan rasa nasionalisme yang tinggi dari rakyat Indonesiaku tercinta. Semoga terus berkembang Indonesiaku dan selalu bersatu mempertahankan Indonesia maju. Untuk para pahlawan negeriku, terimakasih dan jasamu akan selalu kukenang. Dirgahayu Indonesiaku yang ke 78.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

 

 

Detail Karya Tulis

 

Nama: Salma Safier Bobsaid

Kelas: 6B

Tema: Kemerdekaan

Ditulis pada: 5 Agustus 2023

 

Read more...

ACARA 17 AGUSTUS DI KAMPUNG

ACARA 17 AGUSTUS DI KAMPUNG

 

Pada awal Agustus di kampung saya yaitu di Kalimas udik 3 selalu diadakan acara untuk memperingati hari kemerdekaan negara Indonesia dengan berbagai kegiatan yaitu lomba, bazar dan acara taptu. 

Kegiatan lomba yang dilakukan di kampung saya ada lomba masukkan paku dalam botol, adzan, amplop rahasia, jeruk dalam air, balap karung, tarik tambang, memecahkan balon.

Lomba dilaksanakan setelah isya.

Saya mengikuti semua lomba yang dilakukan di kampung saya kecuali adzan. Pada saat lomba Paku dalam botol saya tidak benar karena saya merasa kesulitan untuk memasukkan Paku dalam botol akan tetapi kakak saya memenangkan lomba tersebut dan meraih juara 1. Untuk lomba aplikasi yang menurut saya adalah lomba yang sangat seru karena saya di tanah untuk menemukan barang yang sebelumnya saya tidak tahu apa yang ditaruh di amplop. Lalu saya pulang ke rumah untuk mengambil barang tersebut dan yang paling cepat akan memenangkan pertandingan. Namun untuk lomba ini saya kalah, karena saya kurang cepat dari lawan saya untuk mengambil barang dari rumah.

Di hari berikutnya, lomba jeruk dalam air dilaksanakan. Lomba jeruk dalam air serta lomba dituntut untuk bisa mengambil jeruk dalam air menggunakan mulut, untuk lomba ini saya mendapatkan juara 1, karena saya terbiasa berlatih berenang dan menyelam hingga Saya tidak kesulitan untuk mengambil jeruk yang ada di dalam air. Untuk lomba tarik tambang saya berkelompok dengan 5 orang, akan tetapi untuk lomba ini kelompok kami kalah, karena kurangnya kerjasama di antara kelompok kami.

Di tanggal 16 Agustus malam bertepatan dengan acara taptu, pembagian hadiah dilaksanakan. Para pemenang lomba mendapatkan hadiah yang mereka Raih saat pertandingan lomba berlangsung. Nama saya dipanggil sebagai pemenang lomba jeruk dalam air Saya sangat senang menerima hadiah. Setelah itu acara taptu dimulai ketua RT dan ketua rw memberikan sambutan, setelah itu ketua rw menyuruh kita untuk Mengheningkan Cipta untuk menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan bangsa kita. Setelah Mengheningkan Cipta, dilanjutkan dengan acara tari-tarian banyak sekali tari-tarian yang ditampilkan oleh anak-anak kampung saya ada tarian tradisional seperti tari serimpi tari kecak dan tari kipas. Tarian tersebut sangat indah saya sangat kagum dengan para penari karena mereka melakukan tarian dengan sangat rapi dan indah. Setelah tarian tradisional ada tari modern seperti tari hip hop, dance cover.

Setelah tari-tarian, acara selanjutnya adalah drama. Drama tersebut adalah drama Malin Kundang, drama Malin Kundang menceritakan mengenai seorang anak yang durhaka kepada ibunya, dari drama tersebut saya bisa mengambil hikmah jika berbakti kepada orang tua merupakan hal yang sangat penting. Setelah acara selesai panitia acara membagikan makanan kepada kami. Makan disajikan sangat enak menurut saya dan kami makan bersama,setelah itu acara pun selesai saya pulang dengan sangat kenyang dan senang.

Di rumah saya membuka hadiah yang saya raih dari menang perlombaan, setelah saya buka hadiahnya adalah buku tulis dan alat tulis. Hadiah ini sangat berguna bagi saya untuk sekolah untuk sekolah dan belajar.

Keesokan paginya saya mengikuti upacara bendera di sekolah, menurut saya upacara bendera pada hari kemerdekaan adalah hal yang penting bagi bangsa indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan

Itu adalah pengalaman saya selama acara Agustusan di kampung saya, sangat seru dan menyenangkan.

 

Nama : Suhail Bahaswan

Kelas : 6C

No. Absen : 21

 

Read more...

AL IRSYAD SURABAYA UNTUK 78 TAHUN KEMERDEKAAN INDONESIA

AL IRSYAD SURABAYA UNTUK 78 TAHUN KEMERDEKAAN INDONESIA

MUHAMMAD KAHFI – KELAS 5D

SD AL IRSYAD SURABAYA

           

Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. Hal ini seperti tercantum di UUD 1945 alinea pertama. Indonesia telah diberkahi dengan kemerdekaan selama 78 tahun. Ini semua adalah berkah bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya kami generasi penerus bangsa, generasi muslim Al Irsyad Surabaya yang akan meneruskan perjuangan kemerdekaan para pahlawan kami yang telah gugur dalam peperangan untuk merebut kemerdekaan dari penjajah. Hal ini menjadi kebanggaan kami dan semangat baru kami, sebagai generasi penerus bangsa sekaligus generasi cendekia muslim Al Irsyad Surabaya merupakan sesuatu hal yang sangat kami syukuri.

            Dengan menjadi murid Al Irsyad Surabaya, kami banyak belajar tentang kemerdekaan dan cara mengisi kemerdekaan yang baik dan sesuai dengan syariat islam. Kami bangga menjadi kedua bagian itu, karena hal ini merupakan suatu keuntungan yang tidak dimiliki oleh semua anak. Al Irsyad sebagai sekolah kami, yang selalu mengarahkan kami untuk menjadi generasi yang bermanfaat dan juga mengembangkan potensi kami agar menjadi anak yang sholih, disiplin, berakhlakul karimah dan memiliki prinsip perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

            Salah satunya dengan mengadakan lomba menulis kreatif yang mampu menggali potensi kami, ide kami, dan kreativitas kami sebagai generasi penerus bangsa yang bertanggung jawab akan keberlanjutan kemerdekaan Indonesia. Ide kami dapat tertuang dengan sangat baik melalui ajang lomba menulis kreatif yang diadakan disekolah Al Irsyad Surabaya.

            Sebagai generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah, jelas kami bertanggung jawab atas kemerdekaan ini harus berdasarkan dengan pondasi yang tepat. Salah satunya dengan berprinsip pada ajaran islam, yang telah diajarkan sekolah kami dengan menjadi anak yang sholih serta memiliki nasionalisme dengan menghargai banyaknya perbedaan, serta  hiroh yang besar untuk bisa bertahan dalam kondisi apapun. Salah satu contoh karakter anak al irsyad sebagai perwujudan generasi penerus bangsa yang berakhlaqul karimah adalah dengan cara tidak saling bertengkar dengan teman walaupun berbeda pendapat. Menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah dan voting seperti yang diajarkan dalam Pancasila sila ke 4 dan juga yang telah diajarkan oleh Islam tentang perdamaian dengan saudara sesama muslim.

            Selain itu, kami juga memiliki semangat belajar hal yang baru dan tidak menutup kemungkinan terhadap perubahan sesuai jaman dengan kemajuan teknologi. Kami tidak gampang jatuh ke dalam godaan teknologi yang mampu menarik kami seperti Game online dan hal yang melalaikan kami sebagai muslim. Karena selama disekolah, kami selalu dididik dengan baik oleh bapak dan ibu guru kami, agar selalu mengingat Allah, serta memiliki nasionalisme yang luar biasa untuk mempertahankan kemerdekaan.

            Kami bangga, telah menjadi salah satu bagian dari Al Irsyad Surabaya yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari tahun ke tahun hingga hari ini. Kami bangga telah mendapatkan kesempatan ini, yang tentunya tidak semua orang bisa miliki. Al irsyad Surabaya adalah Lembaga yang turut serta dalam mengajarkan kami untuk terus memiliki mimpi yang besar untuk kemajuan negara Indonesia dalam berbagai bidang dan tentunya tidak lupa dengan hakikat kami sebagai muslim.

            Menurut saya, Al irsyad menjadi jawaban kami untuk mengisi kemerdekaan dengan hal hal yang bermanfaat dan tentunya tidak meninggalkan syariat syariat islam yang terkandung dalam sila pertama yakni ketuhanan yang maha esa. Dengan menjadi murid Al irsyad saja, kami sudah berperan menjadi murid yang ikut melaksanakan dan mengisi kemerdekaan dengan cara yang berbeda dengan generasi penerus bangsa pada umumnya. SemogaAl irsyad terus berkibar, terus menjadi sekolah yang mendidik murid muridnya menjadi murid yang memiliki nasionalisme yang tinggi dan berakhlak mulia

Read more...

Merdeka Berjuang

Oleh

Ernis Kurnia Puspasari, S.Pd

 

"Srek..srek.."suara langkah menyeret yg khas.."sreeet" Dhika sigap menyetel Hp mode kamera on."cekrek..cekrek.."entah berapa kali jepretan diambil dengan obyek kakek yang sedang memanggul karung berjalan dengan langkah tertatih dan menyeret.Meski dari balik daun pepohonan tapi Dhika masih bisa mengambil foto dengan angle yang bagus.Jemarinya berhenti menjepret setelah kakek itu membuka pintu rumah yang sangat sederhana dan menghilang dibalik pintu.Dhika menghempaskan tubuhnya direrumputan tempat dia bersembunyi

"Alhamdulillah..akhirnya kutemukan juga tempat tinggal kakek itu"gumam Dhika sembari melihat - lihat lagi hasil foto fotonya.

"Oke,cukup untuk hari ini"gumam Dhika sembari menyimpan ponsel dalam saku kemejanya,berdiri menyandang tas ransel dan segera beranjak pergi dari tempat persembunyiannya.

 

Dhika merebahkan tubuhnya dikasur empuk kamarnya,dengan berbantal kedua tangan matanya merawang kelangit langit kamar.

"Ciiit" suara rem yang bergesekan dengan aspal jalanan itu membuat Dhika yang sedang berdiri didepan kampus terlonjak,hampir saja motor itu menabrak seorang kakek yang sedang berdiri membungkuk menata mainan dagangannya yang digelar ditepi jalan.

Dhika ingin sekali menghampiri pemotor itu tapi terlambat karena pemotor itu segera berlalu dengan menggeber motornya ugal ugalan.Dhika melihat sang kakek pedagang itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum pada pemotor yg hampir saja mencelakainya,Dhika ingin menghampiri kakek itu tapi setelah melirik jam tangannya,Dhika ingat kalau 5 menit lagi ada jam kuliah,Dhika menengok kembali kakek itu untuk memastikan bahwa beliau baik baik saja kemudian berlalu masuk kampus untuk kuliah.

Semenjak kejadian itu Dhika jadi sering memperhatikan kakek penjual mainan itu dari seberang kampusnya,entahlah Dhika begitu penasaran dengan kakek itu,karena dalam pengamatannya kakek itu seringkali mengelus elus mainan tembak tembakan dagangannya,mainan itu terbuat dari gabus seperti home made bukan buatan pabrik,tidak hanya mengelus tapi juga melakukan gerakan seolah olah sedang mengokang senjata.Dhika pernah melihat kakek itu juga menghampiri seorang anggota TNI berpakaian doreng yang sedang melintas lalu memeluknya, berbincang bincang dan kemudian sang bapak TNI terlihat mengusap dan memeluk sang kakek yang sesenggukan.Pernah juga Dhika memergoki kakek itu mendongak lama menatap bendera yang berkibar kibar dipinggir jalan,kemudian dia mengusap usap matanya.Dhika juga pernah memperhatikan kakek itu berdiri tegak dibalik pagar kampusnya saat ada upacara berlangsung dikampusnya.kakek juga ikut hormat bendera saat peserta upacara melakukan gerakan hormat bendera.Dhika memotret semua kejadian itu.

Aah.. Dhika mengusap wajahnya bayangan tentang pertemuan dengan kakek itu mengusiknya hingga membuat Dhika ingin mengenal kakek itu lebih dalam.Dhika memang ingin sekali menghampiri beliau saat berdagang, tapi Dhika selalu tak punya kesempatan, jadwal kuliah dan kegiatan organisasi yang padat membuat Dhika tak banyak punya waktu luang, Saat ada waktu sang kakek sudah pulang.

Suatu sore Dhika membuntuti kakek itu saat pulang dan bersembunyi dibalik daun pepohonan untuk mengetahui rumahnya. Besok hari Minggu Dhika akan mendatangi rumah kakek itu,karena biasanya hari minggu kakek libur jualan.

Sinar mentari bersinar hangat,ditingkahi cuit cuit burung yang bernyanyi,beterbangan kesana kemari dengan ceria bercanda dengan teman temannya,seolah olah menyerukan pada manusia untuk selalu bahagia dan bersyukur atas segala nikmat Allah SWT sang Pencipta.

Dhika melangkahkan kakinya perlahan dan berhati hati,Jalan yang sempit berdempetan dengan sungai yang penuh sampah membuatnya menutup hidung.

Dhika menghela napas dan berhenti didepan pintu yang terbuka sedikit.

"Assalamualaikum..Permisi.." ucap Dhika dan langsung berbalas salam dengan suara serak dari dalam rumah"Waalaikumsalam"

"Cari siapa nak?"tanya kakek sang pemilik rumah dibalik pintu

"Saya Dhika kek,mau bertemu dengan kakek, saya sering melihat kakek berjualan diseberang kampus saya" jawab Dhika yang sempat bingung mau bilang apa.

"Ooh..iya ya..mari masuk" kata kakek sambil membuka pintu lebih lebar.

"Duduk dulu nak" kakek mempersilahkan.

Dhika perlahan duduk dikursi kayu yang sudah usang dengan mata yang menyapu dinding rumah,mulutnya ternganga saat melihat banyak tanda jasa,foto foto,dan kopiah oranye veteran."Maaf y nak rumahnya sederhana banget, dan maaf kakek sengaja memasang semuanya karena kakek ingin selalu mengingat masa masa indah itu" ujar kakek seolah paham dengan ekspresi Dhika.

"Ooh maaf kek,saya justru terpesona melihatnya,keren banget kek" jawab Dhika

"Hanya itu yang bisa kakek kenang nak"

"Hmmm..anak muda ini ada keperluan apa sama kakek?" Tanya kakek dengan wajah teduh dan tersenyum.

"Hmmm..maaf kek,saya kuliah dikampus MERDEKA, seberang kakek berjualan mainan,mohon maaf saya sering memperhatikan kakek dan memfoto kakek,karena saya terkesan dengan kakek,mohon maaf ya kek" Dhika berhati hati dalam kalimat kalimatnya sambil menatap mata kakek dengan lembut.

"Apa yang membuatmu terkesan nak?" Tanya kakek sambil tersenyum ramah.

"Hmmm..mohon maaf bahkan saya belum tahu nama kakek"

"Nama saya ini artinya bagus nak,hanya saja sudah kuno" ucap sang kakek sambil terkekeh menampakkan deretan giginya yang hanya tinggal beberapa saja,tapi meski begitu guratan ketampanan masih tergambar diwajah teduhnya.

"Lha kakek bisa saja,tidak apa apa kuno kek,yang penting artinya bagus" Dhika menimpali dengan tertawa sopan,tidak menyangka sang kakek punya selera humor juga.

"Nama kakek Panut nak Dhika" jawab kakek sambil tersenyum.

"Ooh kakek Panut..saya terkesan sama kakek karena ini kek" ucap Dhika sambil menggeser duduknya mendekat pada kakek,Dhika menunjukkan beberapa foto dengan obyek kakek Panut

Mata kakek berkaca kaca dan buliran buliran bening tak terasa menetes dipipi kakek.

"Maaf kek,Dhika tidak bermaksud.."belum selesai Dhika bicara kakek sudah memotong."Terimakasih foto fotonya nak,kakek memang begitu orangnya,kakek tak pernah lupa semua cerita di masa lalu,mata kakek menerawang dan dari mulutnya mulai mengalir cerita

Kilatan api yang menyambar nyambar,teriakan takbir,teriakan kesakitan dan suara bising tembakan bersahutan,Panut muda bersembunyi dibalik tumpukan karung yang disusun untuk tempat perlindungan,senjatanya diarahkan kearah penjajah sembari berteriak agar teman temannya berlindung dan membawa temannya yang terluka keluar dari medan pertempuran,dengan tetap fokus menembak Panut muda berlari menjauh untuk mundur dari medan pertempuran kembali ke posko bersama teman temannya" Dorrrr" suara tembakan bersambut dengan teriakan kesakitan Panut muda karena telapak kakinya tertembak penjajah,bersyukur teman-temannya segera menyeretnya dan memapah menyelamatkannya,kakinya dirawat belum sembuh benar masih dengan kaki yang dibebat kain.Panut muda dengan gagah berani maju kembali ke medan perang,peristiwa itu yang membuat kakinya harus berjalan menyeret sampai sekarang.Kakek bercerita setelah melihat foto saat dia mengelus elus tembak mainan yang dijualnya.

Kakek juga selalu senang dan bangga bahkan terharu saat melihat bapak bapak dengan pakaian doreng,terlihat gagah seperti kakek dulu,kalau sekarang sudah bungkuk hehhehe" kakek bercerita dengan tertawa memegang punggungnya yang langsung disambut Dhika dengan mengelus elusnya.Dipundak mereka lah sekarang nasib bangsa ini karena mereka abdi negara yang harus selalu ada digaris terdepan untuk kedaulatan bangsa. Begitu cerita kakek saat melihat foto fotonya dengan sang bapak TNI.Pertempuran demi pertempuran telah dilalui dengan gagah berani,berbagai bintang jasa Panut muda terima,bukan itu yang membuatnya bahagia tapi pekik proklamasi kemerdekaaan yang membuatnya sangat bahagia dan bersujud syukur mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangkan dan Bendera merah putih yang dikibarkan tanpa sembunyi sembunyi lagi itu yang membuatnya sampai sekarang selalu terharu jika melihat bendera dikibarkan dan jika melihat upacara bendera.

"Begitulah nak,kakek bersyukur pernah menjadi bagian dari perjuangan kemerdekaan Indonesia, iya kakek dulu seorang pejuang, seorang veteran, kakek masih sehat,masih diberi umur panjang, kakek masih kuat berjuang,jadi kakek berjuang mengisi kemerdekaan ini dengan berjualan mainan,karena setiap kakek melihat anak anak kecil yang lewat atau yang membeli mainan kakek, kakek tersenyum dan berdoa untuk mereka agar tidak mudah menyerah berjuang untuk menggapai cita cita sebagai generasi muda penerus perjuangan bangsa yang kelak bisa mengangkat derajat bangsa Indonesia menjadi negara maju sejahtera yang disegani bangsa bangsa di seluruh dunia" kakek Panut menyeka air matanya, begitu juga Dhika."Dan kamu juga nak Dhika,ajaklah teman temanmu agar menjadi pejuang sejati yang tidak mudah menyerah,ditanganmulah wahai anak muda nasib bangsa ini disematkan" kakek Panut menepuk nepuk pundak dhika, Dhika memeluk kakek Panut, dalam hatinya Dhika berjanji akan memperjuangkan nasib kakek Panut dan teman temannya sebagai veteran dan memperjuangkan nasib bangsa ini dengan teman temannya mahasiswa generasi penerus bangsa.Terimakasih kakek Panut yang sudah menginspirasi,sesuai namamu Panut,engkau memang layak menjadi Panutan,dan sesuai nama yang disematkan orangtuaku untukku yaitu Mahardhika yang artinya kemerdekaan, maka beruntungnya aku seorang yang mendapatkan panutan kemerdekaan.

 

Sejatinya perjuangan itu tidak pernah berhenti,kalau dulu kita berjuang meraih kemerdekaaan,sekarang kita berjuang mengisi kemerdekaan,jangan pernah menyerah,Raihlah cita citamu dengan berjuang,berjuang untuk hidup bermanfaat untuk sesama,Hablumminallah dan Hablumminnaas dimanapun kita apapun profesi kita,kita semua sedang berjuang dengan cita cita kita masing masing,tetapi satu tujuan untuk masa depan bangsa.itulah yang dinamakan merdeka berjuang.

Read more...
Subscribe to this RSS feed

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Slot Bet 200

Nono4D

Toto Macau 4D

Slot Bet Kecil

Disdukcapil Toba Samosir

Nono4D

Prediksi Toto Togel

Situs Mudah Jackpot

Nono4D

Nono4D

Nono4D

Nono4D

NONO4D

Situs Togel

Slot Gacor

Imigrasi Palopo

Prediksi Togel

Situs Togel

Sbobet Live Casino

Agen Togel

Situs Toto

Situs Toto 4d

Live Casino

Situs Togel

Togel Viral

Bandar Live Casino

Dana Toto

https://mthi.web.id/

Toto 4d

https://tarantulaindonesia.com/

NONO4D Macau

slot gacor

situs toto

slot gacor 88

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

NONO4D

Situs Toto Slot

scatter hitam

For4D

Paito HK

For4D

For4D

Agen Togel

situs toto macau

situs togel

situs toto

toto macau

situs toto

situs toto

situs toto

toto 4d

situs toto

Kejaksaan Agung

Banjarmasin

Imigrasi Palopo

Sdy Lotto

Toto 4d

Toto 5d

Dana Toto

https://ratugelap.com/

Situs Toto

Dana Toto

Toto Slot

Situs Toto

https://banmedsai.com/dana-toto/

https://visitmyjogja.com/

hinteractive qris

Situs Togel

https://penjaminanmutu.poltekkeskupang.ac.id/

Agen Bola

https://nonwovenmalaysia.com/

Nono4D

Nana4D

Toto 4D

Nana4D

Toto 4D

NONO4D

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Nana4D

Prediksi Master Jason

Rokokbet

Matauangslot

Okewla

Okewla

Okewla

situs toto

situs toto macau

toto macau resmi

togel hk lotto

prediksi macau

prediksi hk

prediksi sdy

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

rokokbet

Situs Toto

toto macau

situs toto

situs toto

situs toto

situs toto

Bandar Togel Agen Togel https://www.technotrainers.net/js/snaga/

Nono4D