Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya (YPAS). Menjadikan Sekolah Al-Irsyad Sebagai Agen Perubahan Masyarakat  read more

SMA Al Irsyad Mendorong Prestasi Siswa Menuju PTN Terbaik

SMA Al Irsyad terus berkomitmen dalam mendukung dan mendorong prestasi siswa untuk diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Indonesia. Salah satu bentuk nyata dari komitmen ini adalah dengan diselenggarakannya Campus Expo 2025, sebuah acara sosialisasi perguruan tinggi yang dipandu langsung oleh alumni sukses dari SMA Al Irsyad.

Campus Expo 2025: Menjembatani Siswa Menuju Kampus Impian

Pada hari Rabu, 22 Januari 2025, mulai pukul 09.30-11.30, seluruh siswa kelas X hingga XII SMA Al Irsyad mengikuti Campus Expo 2025 yang dipandu oleh alumni dari tahun 2022, 2023, dan 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih luas kepada siswa mengenai dunia perkuliahan, serta memotivasi mereka agar semakin mantap dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Sosialisasi Langsung dari Alumni Berprestasi

Para alumni yang kini sedang menempuh perkuliahan di berbagai PTN dan PTS ternama, seperti UGM, UNAIR, ITS, UPN, UINSA, UNESA, UNEJ, UNIBRAW, UMS, UC, UWK, UNUSA, dan STAI ALI BIN ABI THALIB, berbagi pengalaman langsung kepada siswa mengenai kehidupan perkuliahan, tantangan yang dihadapi, serta strategi agar bisa lolos seleksi PTN favorit.

Konsep Kelas Sesuai Jurusan yang Diminati

Untuk memastikan informasi yang diterima siswa lebih relevan dan bermanfaat, panitia menyusun format acara berbasis kelas jurusan. Sebelumnya, Guru BK SMA Al Irsyad telah melakukan pemetaan minat siswa dan membagi mereka ke dalam kelas sesuai dengan jurusan yang ingin mereka ambil, misalnya:

  • Kelas Kedokteran & Sains: Kedokteran, Kedokteran Gigi, Biologi, Kimia, Psikologi.

  • Kelas Teknik & Informatika: Teknik Informatika, Teknik Elektro, Teknik Sipil.

  • Kelas Sosial & Humaniora: Hubungan Internasional, Hukum, Ekonomi, Manajemen.

Dengan sistem ini, siswa dapat berinteraksi langsung dengan alumni yang menempuh jurusan impian mereka, mendapatkan gambaran jelas mengenai perkuliahan, prospek karir, serta tips sukses lolos seleksi masuk PTN.

3. Alumni Berbagi Motivasi dan Tips Sukses

Setiap alumni membagikan pengalaman mereka dalam bentuk presentasi PowerPoint yang berisi informasi seputar kehidupan perkuliahan, suasana kampus, hingga tantangan akademik yang dihadapi. Hal ini bertujuan untuk memberi motivasi kepada siswa agar lebih siap menghadapi perjalanan menuju kampus impian mereka.

Selain itu, mereka juga memberikan tips dan strategi untuk menghadapi seleksi masuk PTN, seperti persiapan UTBK, SNBP, serta berbagai jalur penerimaan lainnya.

 

Dukungan Penuh dari SMA Al Irsyad

Acara Campus Expo 2025 bukan hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa SMA Al Irsyad berperan aktif dalam membantu siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan semakin banyaknya alumni yang diterima di PTN dan PTS terbaik, SMA Al Irsyad semakin menegaskan perannya sebagai sekolah yang berprestasi dan berorientasi masa depan.

Kegiatan ini sukses diselenggarakan berkat peran serta Guru BK Afwun Nailiyah, S.Psi yang mengoordinasikan jalannya acara, serta kerja keras panitia yang diketuai oleh Husein Salim, alumni 2024 yang kini menempuh studi Hubungan Internasional di UNAIR. Dukungan dari seluruh civitas akademika SMA Al Irsyad semakin memperkuat budaya akademik yang unggul dan kompetitif.

Kepala sekolah SMA Al Irsyad, Bapak Ainur Rohim, S.Ag, turut memberikan dukungan dan apresiasi terhadap terselenggaranya acara ini. Beliau menyampaikan:

"Sukses itu direncanakan...

Untuk mengantarkan siswa/siswi diterima di PTN sesuai harapan siswa, maka sekolah membuat program/perencanaan, di antaranya Road to Campus, Campus Expo, dan Bimbingan Belajar secara intens. Meskipun Campus Expo tahun ini baru pertama kali terlaksana, tapi luar biasa antusiasnya dari para alumni dan adik kelasnya."


 

SMA Al Irsyad terus berinovasi dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan berorientasi pada masa depan siswa. Melalui Campus Expo 2025, sekolah tidak hanya membekali siswa dengan ilmu akademik, tetapi juga dengan motivasi, strategi, dan wawasan yang luas tentang dunia perkuliahan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak siswa SMA Al Irsyad yang berhasil melanjutkan pendidikan ke PTN dan PTS terbaik di Indonesia.

  

 

SMA Al Irsyad – Membangun Generasi Berprestasi untuk Masa Depan Gemilang!

Read more...

Kunjungan Studi Tiru dari SMK Raudhatul Hikmah Gresik

Sebagai entitas pendidikan, tentu saja suatu sekolah patut berkembang dan melakukan inovasi. Karena suatu sekolah akan menyiapkan generasi yang akan berkompetisi di masa yang akan datang. Sangat perlu untuk melakukan studi-studi perbandingan dengan sekolah lain yang berpotensi untuk dijadikan contoh yang baik.

 

Itulah yang dilakukan SMK Raudhatul Hikmah Gresik, Sabtu (4-1-2025). Mengawali 2025, rombongan guru dan tim manajemen SMK Raudhatul Hikmah berkunjung SMK Al Irsyad Surabaya. 

 

 

Kedua SMK ini punya kesamaan, yaitu membuka jurusan Keperawatan. Sehingga, studi tiru ini menjadi bahan penting bagi kedua sekolah untuk saling menularkan pengalamannya masing-masing demi pengembangan yang lebih baik di waktu mendatang.   

 

 

 

Dalam kesempatan ini, rombongan SMK Raudhatul Hikmah berkesempatan untuk melakukan observasi ke lingkungan SMK dan laboratorium. Harapannya, ada banyak inspirasi positif dalam observasi kali ini.

 

Disunting oleh Ust. okky (Bina Qolam)

Read more...

Gelar Karya P5 SMA Al Irsyad Di Hadapan Wali Murid

 

SMA Al-Irsyad Surabaya baru saja menggelar acara puncak dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, Indahnya Keberagaman Nusantara dan Bangunlah Jiwa Raga: Kita Semua Saudara pada 26 Oktober 2024. 

Acara yang berlangsung meriah ini melibatkan seluruh siswa kelas X, XI, dan XII serta wali murid. Acara ini juga bertepatan dengan pembagian raport sisipan tengah semester

Ada tiga kegiatan dalam Gelar Karya kali ini: Pentas Budaya, Pameran Budaya, dan deklarasi anti-bullying.



Pentas Budaya siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan suku bangsa mereka. Masing-masing kelompok menampilkan drama atau video yang menampilkan kekayaan budaya daerah asalnya.

Selain pentas, siswa juga menyajikan berbagai hasil karya seni dan kerajinan tangan yang merepresentasikan budaya mereka. Ini bagian dari Pameran Budaya dalam kegiatan Gelar Karya kali ini.

Di bagian akhir acara, siswa-siswi menggelar Deklarasi Anti-Bullying sebagai bagian dari tema: Bangunlah Jiwa Raga. Siswa bersama-sama mendeklarasikan komitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari perundungan.

Acara ini bertujuan mengenalkan keberagaman budaya Nusantara. Karena, Indonesia kaya akan seni dan budaya. Kegiatan ini juga memperkaya pengetahuan siswa tentang kekayaan budaya Indonesia dan menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah masing-masing.

Dengan keberagaman budaya Indonesia, Gelar Karya ini punya tujuan memupuk rasa persatuan segenap anak bangsa. Melalui kegiatan bersama, siswa diajak untuk saling menghargai perbedaan dan membangun semangat persatuan.

Ajang ini juga merangsang kreativitas siswa. Mereka menggelar pentas dan pameran sebagai ruang bagi untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bakat seni mereka.

Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan karakter positif pada siswa. Misalnya sikap empati dan toleransi pada pihak lain sehingga mengeliminasi praktik bullying di sekolah. Deklarasi Anti-Bullying digelar untuk menjadi komitmen bersama di tengah pelajar Al Irsyad untuk persaudaraan dan empati.

 

Tentu saja, semua pagelaran ini dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Para siswa mempersiapkan segala sesuatunya yang dipandu para guru dan pimpinan sekolah. Ustadz M. Ainur Rohim, S. Ag, Kepala SMA Al Irsyad menjadi pembina kegiatan ini.

 

Sedangkan penanggung jawab acara diemban oleh Ustadzah Aisatul Fitriyah, S.Pd (Wakil Kepala SMA Bidang Kurikulum), yang dibantu dua guru koordinator: Miswati, M.Pd dan Ustadz  Salehudin, S.Pd.

 

Gelar karya P5 ini merupakan upaya sekolah untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila yang berkarakter, berbudaya, dan memiliki jiwa nasionalisme. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi generasi muda yang menghargai keberagaman, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan berkontribusi aktif dalam membangun bangsa.

 

 Disunting oleh okky (Bina Qolam)

 

Read more...

Pengelola Sekolah Al Izzah Sorong Papua Berkunjung Ke YPAS

Mengelola sekolah tak ubahnya sedang membangun peradaban. Peserta didik kita akan mengisi negeri ini 30 hingga 50 tahun ke depan. Mengurus pendidikan adalah mewarnai negeri ini karena warga sekolah akan menwarnai generasi berikutnya. 

 

Harus ada sinergi dengan banyak pihak untuk menciptakan warna yang indah bagi anak didik kita. Sinergi antarsekolah menjadi salah satu ikatan penting untuk saling mengisi dan berkolaborasi. 

 

Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS) sangat senang menerima tamu dari Yayasan Al Izzah Kota Sorong, Papua Barat yang diniatkan untuk saling berbagi pengalaman, Selasa (1-10-2024). 

 

Yayasan Al Izzah Sorong adalah sebuah lembaga penyelenggara pendidikan di Kota Sorong. Lembaga ini membuka jenjang pendidikan TK Islam Terpadu, SD Islam Terpadu, SMP Islam Terpadu dan SMA Islam Terpadu. 

 

Kunjungan ini merupakan rekomendasi dari Kualita Pendidikan Indonesia (KPI), sebuah lembaga konsultan pendidikan dan riset yang berpusat di Surabaya. KPI banyak terlibat dalam pengembangan sekolah dan guru sejak 1992. Rombongan Al Izzah diantar Ihda Noviar Diwani, Chief Marketing Officer KPI.  

Rombongan Yayasan Al Izzah diterima Muhammad Priyanto, S.Si Direktur YPAS. Setelah sambil berdiskusi di ruang direktur, rombongan diajak berkeliling lingkungan sekolah. Mulai dari area taman, lalu ke kebun binatang mini, dan area green house. 

 

Pertama kali, rombongan tamu diajak ke ruang kelas TK hingga perpustakaan TK. Kemudian memantau SD dimulai dari Sekretariat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Untuk diketahui bersama, SD Al Irsyad Surabaya pernah meraih juara 2 Lingkungan Sekolah Sehat Se-Indonesia pada 2016 lalu. 

Kunjungan dilanjutkan ke Taman Dalam dan berlanjut ke kelas putri SD hingga kantin putri dan lapangan putri. 

 

 

Tepat waktu shalat, seluruh aktivitas berhenti untuk shalat dhuhur berjamaah di Masjid YPAS. Selepas shalat, masing-masing perwakilan jenjang mengunjungi sekolah YPAS sesuai jenjang penugasan, mulai TK, SD, SMP, dan SMA.

 

disunting oleh ust Okky ( Bina Qolam )

Read more...

Pekan Akhlak Al Irsyad, Siswa Peragakan Senyum Tulus

 “Jangan meremehkan kebaikan sedikitpun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah

tersenyum kepadanya, amalan tersebut merupakan bagian dari Kebajikan.” (HR. Abu Daud).

 

Masih banyak motivasi dari Nabi Muhammad saw yang mengajak kita untuk beramal sederhana namun justru punya keutamaan yang besar. 

 

Karena wajah yang ceria dan senyum yang merekah merupakan cerminan hati yang lapang dan akhlak yang mulia di hadapan orang lain. 

 

Manusia tak akan mungkin bisa hidup sendiri. Tiap hari selalu bertemu orang lain. Apalagi bagi guru, dan pelajar. Setiap pagi pasti saling bertemu di sekolah. 

 

Betapa pentingnya adab keseharian ini maka Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS) menggelar acara Pekan Akhlak. Acara ini bagian dari rangkaian peringatan milad 100 tahun YPAS. 

 

Para siswa SD, SMP, SMA dan SMK Al Irsyad berkumpul di aula YPAS untuk mengikuti acara sharing Pekan Akhlak dengan tema Pentingnya Bertemu Sapa dalam Islam, Jumat pagi, (9/8/2024). 

 

Ustadz Carlos Prawirosastro, M.PdI, pengajar Mata Kuliah Agama Islam, Universitas Hang Tuah, Surabaya, sebagai narasumber menjelaskan bahwa setiap kebaikan sekeceil apapun akan berpahala selama itu diniatkan ikhlas karena Allah dan mencontoh akhlak nabi Muhammad saw. 

 

“Semua aktivitas kebaikan sudah diberi contoh oleh Rasulullah. Kita tinggal amalkan. Apa adik-adik ini tak ingin mencontoh beliau? Pasti mau kan?” papar Ustadz Carlos di hadapan 700an siswa-siswi. 

 

Lantas Ustadz Carlos mengajak para murid memperagakan senyum yang tulus. Dan suasana pun jadi makin meriah ketika anak-anak pasang muka tersenyum di hadapan kawan-kawannya.

 

“Secara ilmu psikologi, ada dua jenis senyum: real smile dan fake smile. Bedanya ada pada kerutan di bagian wajah. Real smile atau senyum yang tulus akan membentuk kerutan pada sudut mata. Sedangkan fake smile (senyum palsu) akan membentuk kerutan di bibir, bukan di sudut mata,” jelas ustadz yang aktif membina komunitas Biker Muslim, pegiat motor muslim di Jawa Timur ini.

 disunting oleh ust Okky ( Bina Qolam )

 

Read more...

Agar Pelajar Al Irsyad Lebih Tangguh, Kajian Tauhid Jadi Penguat

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi:

 

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (situs Kongres Advokat Indonesia dalam artikel Tujuan Pendidikan Nasional Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, kai.or.id, tayang 29-1-2021).

 

Sebagai usaha mencetak peserta didik yang beriman dan bertakwa, maka Yayasan Perguruan Al Irsyad Surabaya (YPAS) menggelar kajian Islami untuk siswa SD, SMP, SMA dan SMK, Sabtu (3-8-2024). 

 

Acara ini merupakan salah satu dari rangkaian milad 100 tahun perguruan Al Irsyad Surabaya. Total muid yang hadir kali ini 710 peserta, dari  Kelas 5 , kelas 6, kelas 7 , kelas 8 , kelas 9, kelas X, kelas XI , kelas XII , dan SMK jurusan Farmasi dan Keperawatan kelas 10 , kelas 11  serta kelas 12  

 

Dengan tajuk Kajian Islami dengan tema Istiqomah dalam Tauhid, Ustadz Isa Saleh Kuddeh, M.PdI memberi gambaran dan kisah-kisah inspiratif untuk menumbuhkan rasa konsistensi dalam beriman kepada Allah. Ustadz Isa juga menjelaskan bahwa tiap detik seorang muslim harus memperbaiki niatnya dalam berbuat. 

 

“Niat kita harus diperbaiki setiap saat, jika mengerjakan sesuatu karena Allah maka itulah bukti tauhid kita benar. Iman kita benar,” jelas Ustadz Isa dalam kajian yang digelar di aula Perguruan Al Irsyad Surabaya ini 

 

Ustadz Isa menuturkan bahwa diskusi tentang tauhid ini menjadi penting akhir zaman seperti ini. “Belakangan ini tersiar kabar bahwa anak-anak kit aini mudah tergoncang. Ada masalah sedikit, mereka begitu rapuh. Jika diurut setiap problem anak itu ujungnya aspek tauhidnya bermasalah,” jelas sosok yang mendapat amanah sebagai Ketua Takmir Masjid Perguruan Al Irsyad Surabaya ini.

 

Para murid pun diajak interaksi dalam kajian ini. “Saya senang sekali bisa ketemu siswa siswi ini. Mereka antuasias. Terlihat dari respon mereka saat diberi pertanyaan. Respon mereka bagus. , pertanyaan mereka bagus-bagus, luar biasa. Jawaban yang mereka juga bagus,” papar sosok yang pernah menjadi salah satu pengasuh kajian Islam on-air di Radio Suara Muslim 93,8 FM Surabaya ini.  

 

“Kajian tauhid seperti ini perlu digalakkan, terus digaungkan. Sebagai bekal terbaik bagi anak-anak kita,” tutur Ustadz Isa kepada direksi sesaat setelah acara usai.

 

disunting oleh ust Okky ( Bina Qolam )

Read more...

Nuansa Palestina di Rangkaian Acara Milad 100 Tahun YPAS

 

 

Ada banyak saudara yang membutuhkan bantuan kita. Ada yang dekat, bisa sekitar rumah atau sekitar sekolah kita. Ada yang jauh seperti saudara di Palestina. Banyak yang bisa kita lakukan untuk saudara yang sedang ditindas dan terusir. Doa adalah bantuan spiritual, ada pula dengan bantuan tulisan dan publikasi media. Tapi tak lupa dengan bantuan harta berupa donasi terbaik. 

 

Dalam rangkaian Milad 100 tahun Yayasan Perguruan Al Isyad Surabaya (YPAS) pada 2024 ini, segenap civitas pendidikan mengungkapkan dukungan moral dan materi bagi saudara di Palestina. 

 

Semua berkumpul di aula YPAS untuk menyemarakkan acara milad dengan tema peduli Palestina, Jumat (25/7). Mulai jenjang Play Group, TK, SD, SMP, SMA hingga SMK sudah hadir di aula. 

 

Siswa-siswi SD membacakan lantunan ayat Al-Qur’an dan terjemahannya sebagai bentuk solidaritas Palestina. Sedangkan siswa-siswi SMP menyumbangkan vokal terbaiknya dalam paduan suara di hadapan seribuan hadirin yang terdiri para murid dan guru. 

 

Sedangkan kakak-kakaknya membacakan puisi yang menggugah perjuangan. Murid SMA dan SMK bergantian membawakan puisi kepedulian Palestina yang kini makin nelangsa akibat agresi Zionis Israel di kawasan Gaza. 

 

Di awal, acara dimulai dengan orasi perjuangan Palestina sehingga memberi spirit peduli terhadap warga sekitar Masjid Al Aqsha itu.   

 

Di acara ini, juga digelar diskusi dengan tema Solidaritas Palestina Di Tengah Kita. Panitia menghadirkan dua mahasiswa asal Palestina yang sedang belajar di Indonesia. Mereka adalah Mutasem Abu Zahra -yang sedang mengambil program doktor bidang peternakan di Universitas Airlangga- dan Sondos Shnewra. 

 

Dalam diskusi ini, sie acara juga mengundang Ustadz Choirul Anwar, Kepala Cabang Surabaya Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) yang merencanakan pemberangkatan tim relawan ke Yordania demi membantu warga Gaza yang terdampak agresi Israel. 

 

“Kalau anak-anak di Indonesia bisa menjadi hafidz Al-Qur’an seperti layaknya anak Palestina dengan segala keterbatasan keadaan mereka, tentu akan sangat membanggakan,” jelas Sondos Shnewra, dalam sambutannya. 

 

Di akhir acara, peserta diajak berdonasi. Alhamdulillah, terkumpul dana solidaritas sebesar Rp 62 juta. Semoga spirit perjuangan ini terus membara pada seluruh civitas YPAS menuju 100 tahun kedua. Sepanjang acara ini disiarkan live di IG YPAS dan Youtub Live Masjid Al-Irsyad Surabaya.

 

  

 

disunting oleh ust Okky dari bina Qolam

Read more...

Berkibarlah Sang Merah Putih

“ Berkibarlah Sang Merah Putih ”

oleh Ifyta Kayla (5A)

 

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, terdapat seorang anak laki-laki bernama Adi. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya, yang bekerja sebagai petani di ladang-ladang subur di sekitar desa mereka. Adi tumbuh dengan cerita-cerita tentang perjuangan kemerdekaan yang diceritakan oleh kakeknya, seorang pahlawan kemerdekaan.

Saat merayakan hari kemerdekaan, desa itu bergetar dengan semangat patriotik. Bendera merah putih berkibar dengan anggun di setiap sudut desa. Warga desa berkumpul di lapangan untuk mengikuti parade, pertunjukan, dan acara peringatan kemerdekaan. Semua orang bersuka cita, namun Adi merasa bahwa dirinya harus melakukan sesuatu untuk lebih berkontribusi pada peringatan kemerdekaan.

Setelah parade usai, Adi bertanya pada kakeknya, "Kakek, bagaimana saya bisa berkontribusi untuk negara ini seperti Anda? Saya ingin menjadi pahlawan seperti kakek." Kakeknya tersenyum dan berkata, "Kamu masih muda, Adi, namun semangatmu menginspirasi. Sebagai seorang pahlawan, tidak selalu harus melawan musuh dengan senjata. Dalam kehidupan damai, kamu bisa menjadi pahlawan dengan cara lain. Berusahalah menjadi orang yang baik, rajin belajar, dan selalu siap membantu orang lain."

Mendengar nasihat kakeknya, Adi merasa lebih bersemangat. Dia membaca banyak buku tentang sejarah kemerdekaan dan pemimpin negaranya. Setiap kali ada acara peringatan kemerdekaan, Adi berusaha tampil sebagai perwakilan siswa dan memberikan pidato yang menginspirasi tentang arti kemerdekaan dan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kebangsaan.

Adi juga aktif di kegiatan sosial dan lingkungan. Dia mengajak teman-temannya untuk membersihkan sungai yang tercemar dan menanam pohon di sekitar desa. Dia menyadari bahwa mencintai negeri tidak hanya dengan menghafal lagu kebangsaan, tetapi juga dengan tindakan nyata untuk menjaga alam dan lingkungan hidup.

 

 

Suatu hari, ketika Adi sedang membantu di ladang, dia melihat sekelompok anak-anak bermain di tanah yang gersang dan tandus. Dia bertanya kepada orangtuanya tentang anak-anak itu, dan mereka menjelaskan bahwa keluarga mereka kehilangan pekerjaan karena ladang itu tidak menghasilkan banyak. Adi merasa prihatin melihat kondisi mereka dan mendapatkan ide. Dia mengajak teman-temannya untuk membantu mengolah lahan kering itu menjadi kebun produktif dengan berbagai tanaman. Mereka juga mengajari keluarga tersebut tentang pertanian organik, yang lebih ramah lingkungan dan menghasilkan produk berkualitas.

Berbulan-bulan berlalu, dan kebun itu berkembang subur. Keluarga yang tadinya putus asa kini memiliki sumber penghasilan yang berkelanjutan. Keberhasilan ini menyebar ke desa-desa tetangga, dan Adi menjadi panutan dalam membangun kemakmuran melalui inovasi dan kerja keras.

Di hari kemerdekaan berikutnya, saat Adi memberikan pidato peringatan, seluruh desa terkesima dengan cerita keberhasilannya mengubah tanah kering menjadi ladang subur. Semangat kemerdekaan yang tumbuh dalam diri Adi telah menginspirasi banyak orang di desanya, dan mereka mulai melihat bahwa merdeka juga berarti memiliki kemandirian dan menciptakan perubahan positif untuk masyarakat. Kakek Adi menyaksikan cucunya dengan bangga. Dia tahu bahwa semangat kemerdekaan tidak pernah mati, dan generasi muda seperti Adi akan meneruskannya ke masa depan. Mereka adalah harapan bagi negara ini untuk terus maju dan berkembang.

Dalam perayaan kemerdekaan berikutnya, Adi berdiri di tengah lapangan, bendera merah putih berkibar di belakangnya. Suara gemuruh tepuk tangan merayakan semangat patriotik dan kemerdekaan. Semua orang menyadari bahwa kemerdekaan adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan perubahan, dan setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pahlawan. Adi tahu bahwa perjuangan untuk kemerdekaan tidak pernah berakhir, dan dia siap menjalani peran pahlawannya seiring berjalannya waktu. Semangat kemerdekaan itu akan selalu membimbingnya untuk menjadikan negaranya lebih baik dan berarti bagi semua warganya.

Read more...

DIRGAHAYU INDONESIA KU

DIRGAHAYU INDONESIA KU

 Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. Namaku Salma, aku sekarang duduk di kelas 6 SD. Di sini aku akan bercerita tentang pengalamanku tentang hut kemerdekaan negeriku Indonesia tercinta. Setiap tahunnya di bulan Agustus, seluruh penduduk Indonesia sangat antusias dan bersemangat menyambut kemeriahan hari kemerdekaan negeri Indonesia. Di awal bulan Agustus, kita pasti akan melihat banyak warna-warni kemeriahan hiasan-hiasan dan pernak - pernik di tiap-tiap kota hingga pelosok negeri. Dengan didominasi warna merah dan putih yang di ambil dari warna bendera Indonesia.

Penduduk negeri mulai dari yang tua hingga yang muda bapak,ibu,dan anak - anak sangat menanti acara – acara meriah untuk merayakan nya. Berbagai macam perlombaan yang sangat di tunggu – tunggu para penduduk Indonesia tercinta . mulai dari instansi seperti kantor , sekolah hingga di lingkungan perumahan pasti mengadakan perlombaan . juga ada acara – acara lain nya seperti pentas seni , doa Bersama , potong tumpeng , bazar atau pasar malam , dan jalan sehat bersama. Acara puncak nya yaitu upacara bendera pada tanggal 17 Agustus.

Di sekolah ku setiap hut kemerdekaan RI , juga mengadakan perlombaan untuk memeriahkannya . Tidak  terlewatkan upacara bendera dimana para murid sangat bersemangat melakukan Latihan upacara di minggu – minggu sebelumnya. Aku sangat senang dan bersemangat setiap mengikuti upacara bendera hut RI. Tiap jenjang kelas perlombaan yang diadakan berbeda-beda. Kelasku kegiatan lombanya yaitu tapak jejak. Kalau tahun sebelumnya ketika aku di kelas 5, lombanya yaitu menebak nama-nama para pahlawan. Keseruan lomba di sekolah selalu membuat aku bersemangat untuk mengikutinya. Bulan Agustus adalah bulan yang ditunggu-tunggu anak-anak di sekolahku. Karena sekolah pasti mengadakan lomba-lomba yang sangat menarik.

Apalagi kemeriahan di pelosok negeri. Akan sangat kreatif dan bervariasi macam-macam lombanya. Di lingkungan rumahku juga sudah dimulai perlombaan kecil-kecil yang dilakukan di sore hari maupun malam hari. Untuk adik-adik kecil yaitu lomba makan kerupuk dan lomba memasukkan paku dalam botol. Seru dan sangat lucu ketika aku ikut menyaksikan lomba adik-adik di kampungku. Aku mencoba mengikuti lomba kelereng, lomba menyunggi tempeh dan lomba memasukkan benang dalam jarum tanpa kacamata. Mamaku juga tidak ketinggalan untuk ikut lomba menyunggi tempeh. Canda tawa, berseri-seri yang keperhatikan wajah-wajah orang-orang disekitarku. Menandakan kebahagiaan yang mendalam di hati negeriku. Semua bersatu tanpa ada perbedaan, kerukunan antar sesama semakin erat.

Di desa ku Batu juga tak kalah meriahnya acara-acara yang diadakan. Semua rakyat Indonesia menyambut hut RI dengan keceriaan. Para bapak-bapak tentu sangat menunggu lomba panjat pinang. Para remaja usia 17 tahun ke atas boleh mengikuti lomba tersebut. Kebetulan rumahku berada di depan lapangan tempat dilaksanakan lomba panjat pinang. Pukul 3 sore warga sudah berbondong-bondong datang untuk menyaksikan perlombaan ini. Tak ketinggalan para pedagang juga datang berkesempatan untuk menjajakan dagangannya. Hadiah yang diberikan juga sangat menarik, Dimulai hadiah utama hingga hadiah hiburan, semua peserta mengikuti lomba dengan khidmat dan bersemangat. Menang kalah yang penting adalah kebersamaan, keceriaan, kemeriahan, dan tidak luput dari rasa persaudaraan yang sangat kuat. Lomba panjat pinang merupakan lomba yang bisa dibilang lomba inti yang harus ada di setiap perayaan hut kemerdekaan RI. Aku ikut mensuport dan ikut meneriakkan semangat untuk para peserta.

Itu tadi sedikit cerita pengalamanku tentang hut kerdekaan RI yang bisa aku bagikan. Seperti yang aku jelaskan di tiap momen nya pasti ada keceriaan, kebersamaan, semangat, dan rasa nasionalisme yang tinggi dari rakyat Indonesiaku tercinta. Semoga terus berkembang Indonesiaku dan selalu bersatu mempertahankan Indonesia maju. Untuk para pahlawan negeriku, terimakasih dan jasamu akan selalu kukenang. Dirgahayu Indonesiaku yang ke 78.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

 

 

Detail Karya Tulis

 

Nama: Salma Safier Bobsaid

Kelas: 6B

Tema: Kemerdekaan

Ditulis pada: 5 Agustus 2023

 

Read more...
Subscribe to this RSS feed