By: Yasmin Najah Rania
Arshaka najendra sosok yang selalu dipandang sempurna oleh teman temannya namun siapa sangka di balik itu semua ia menyimpan luka yg begitu dalam di karenakan tekanan dari orang orang terdekatnya tak terkecuali orang tuanya. Sejak kecil hidupnya sudah diatur ia merasa bahwa hidupnya ini seperti robot yang sudah terprogram oleh system. Namun ia selama ini hanya diam dan selau berpikir bahwa ini yang terbaik untuk nya.
Kini ia sudah berusia 15 tahun yang artinya ia akan duduk di bangku sma, namunn saat ia ingin berpedapat untuk masuk sma pilihannya ia ditolak dengan alasan pilihanya itu tidak baik untuknya. Ia dipaksa untuk masuk sma pilihan orang tua nya, awalnya ia menolak karena sekolah itu cukup jauh dari tempat tinggalnya.
Mansion najendra
“shaka sini” panggil anindya ibu dari arshaka.
Shaka yang merasa terpanggil ia bergegas menuju arah suara itu berasal
“iya ada apa ma” jawab shaka.
“duduk dulu” ucap arsendra papa arshaka.
Duduk.
“ kenapa ma pa kok kayak serius banget gitu” tanya nya.
“kamu sudah ketemu mau sma dimana?” lanjut nindya.
Sontak shaka membeo mendengar ucapan dari mamanya tersebut
“ha mama seruis nanya itu?” gumam nya.
“ma pa, emang kalo misalnya aku bilang mau sma dimana, kalian setuju?” tanya nya.
Setelah beberapa menit ia berucap seperti itu tak ada satu pun yang bersuara.
“ma pa aku lagi nanya loh kok diam aja sih” ucapnya memecah keheningan.
“tinggal jawab aja mau dimana, untuk urusan setuju atau gak nya papa sama mama diskusi dulu tapi inget ya papa gk mau sekolah yang kamu pilih itu penuh dengan anak brandalan, nanti kamu bisa tertular gk waras”ucap endra penuh penekanan.
“alah bulshit banget” gumam shaka.
“rencananya sih aku mau di estungkara high school ma pa” jawab nya.
“oh sekolah sebrang” ucap nindya.
“ iya ma” ucapnya.
“ papa gk setuju,kamu lupa kasus yang terjadi bulan lalu, papa gk mau kamu jadi seperti itu, papa tegaskan sekali lagi kamu itu satu satunya penerus najendra group” tegasnya.
“nah kan gue kata juga apa, jadi dari tadi Cuma basa basi doang gitu”batin shaka berucap.
“ papa sudah tentukan kamu sekolah dimana, kamu papa masuk kan ke annoria high school” sambung papanya.
“APAAA” penuturan papa nya itu sontak membuat kaget pasalnya sekolahnya ini terlalu jauh dari rumahnya.
“papa serius?”kaget shaka.
“emang papa keliatan bercanda gitu?”tanya endra.
“papa yang bener aja dong itu jauh pa”tawar shaka.
“lah emang kenapa kalo jauh, toh itu sekolah fav di kota ini, lulusanya juga gk main main, contohnya papa” pedenya.
“mulai lagi pedenya”kesal shaka.
“tapi jauh pa” tolak shaka.
“papa gk nerima penolakan, ini tuh yang terbaik buat kamu,TITIK” ucap endra penuh penekanan di kata terakhir.
“tapi pa”ujar shaka.
“ARSHAKA NURUT AJA BISA” tegas nindya yang dari tadi hanya menyimak.
Shaka yang mendengar penturan dari nindya pun sontak terkejut, bukan karena ia di bentak melainkan ibunya ini sosok yang cuek dan gak pernah mau tau soal anaknya namun kini?.
Kemudian ia berlari meninggalkan kedua orang yang masih memasang wajah marah tersebut.
Di kamar shaka.
Kini ia sedang duduk di ranjang dengan kig bed nya dan kini berada di sebuah ruangan dengan nuansa abu abu
“kapan sih gue bisa nentuin pilihan gue sendiri, terlepas dari kejadian bulan lalu, mereka sadar gk sih gak semua orang seperti itu, toh kalau pun mereka bandingkan dengan peringkat di kota ini juga masih tinggian sekolah sebrang (estungkara high school menduduki peringkat ke dua dan annoria high school menduduki peringkat ke empat di kota ini), memang annoria high school pandai menutupi masalah padahal kan (sebenarnya shaka sudah mengetahui bagaimana keadaan asli sekolah pilihan orang tuanya itu, bukan hoax namun ini kenyataan nya jika dibandingkan dengan masalah yang terjadi bulan lalu di estungkara high school justru annoria high school lebih parah bahkan memakan korban jiwa) andai mereka tau yang sebenarnya terjadi pasti mereka gak akan milih di situ, huhh mau bagaimana lagi, gue gk boleh membanatah keputusan mereka ntar gue jadi malin kundang lagi, sayang dong wajah gantengku, hahaha” monolong shaka.
Karena bosan shaka membuka aplikasi music bewarna hijau di alat komonikasi genggam nya.
Bohongi hati – mahalini
Aku tersiksa
Melihat semuanya berubah
Mengapa
Kau tak mau tau
Bagaimana hati ini tanpamu
Cintamu
Oh dimana aku bisa temui dirimu
Yang dulu cinta
Dan anggap aku ada
Jika kau meminta aku menjauh
Hilang dari seluruh memori indahmu
Kan kulakukan semua walau tak mungkin sanggup
Bohongi hatiku
Ha ah ah ah
Ha ah ha wo ho oh
dimana aku bisa temui dirimu haa
Yang dulu cinta
Dan anggap aku ada
Ohh jika kau minta ak…..
BRAAKK
“SHAKAAA kenapa kamu nyanyi nyanyi gk jelas gitu hah, harusnya kamu tuh belajar papa sudah biayain sekolah kamu mahal mahal malah jadi kayak gini, MATIKAN MUSIKNYA SE- KA- RA- NG” ucap endra dengan nada tinggi.
“pa sekarang tuh hari libur, otakku juga butuh libur, gk melulu belajar belajar terus, pa ingat aku manusia pa, aku juga butuh istirahat, ok selama ini aku nurut apa yang papa mau, aku bahkan selalu nolak saat temen temen ngajak aku keluar, itu demi siapa? Demi mama sama papa, terus apa salahnya sekarang aku nyari hiburan ku sendiri, apa salah pa, ha?” ucap shaka dan tanpa sadar pipinya pun sudah basah oleh air mata yang selama ini ia tahan.
Mendengar penuturan dari anaknya pun endra ikut merasakan sesak di dadanya, hingga pada akhirnya ia pun ikut meneteskan air matanya.
“apa gue sekeras itu sama shaka” batin endra.
Namun bukannya meminta maaf ia justru meninggalkan endra sendiri.
“lah kok di tinggal” binggung shaka.
Disisi lain…….
“gimana pa?”tanya nindya.
“hmm ma kita keterlaluan ya?” tanya endra kepada istrinya, dan nindya hanya membals dengan ekspresi kebingungan.
“ma tadi……
Flashback on….
BRAAKK
“SHAKAAA kenapa kamu nyanyi nyanyi gk jelas gitu hah, harusnya kamu tuh belajar papa sudah biayain sekolah kamu mahal mahal malah jadi kayak gini, MATIKAN MUSIKNYA SE- KA- RA- NG” ucap endra dengan nada tinggi.
“pa sekarang tuh hari libur, otakku juga butuh libur, gk melulu belajar belajar terus, pa ingat aku manusia pa, aku juga butuh istirahat, ok selama ini aku nurut apa yang papa mau, aku bahkan selalu nolak saat temen temen ngajak aku keluar, itu demi siapa? Demi mama sama papa, terus apa salahnya sekarang aku nyari hiburan ku sendiri, apa salah pa, ha?” ucap shaka. dan tanpa sadar pipinya pun sudah basah oleh air mata yang selama ini ia tahan.
Mendengar penuturan dari anaknya pun endra ikut merasakan sesak di dadanya, hingga pada akhirnya ia pun ikut meneteskan air matanya.
“ma kita minta maaf yuk, kita mulai dari awal” ujar endra.
“iyaaa pa, ayoo” ajak nindya.
Lalu mereka berdua pun pergi ke kamar shaka.
Tokk tok
“shaka buka pintunya dulu”pinta nindya
“shaka buka nak”pinta endra
“mending papa sama mama pergi deh shaka mau sendiri, shaka gk mau di ganggu”tegas shaka
“shaka buka yaa sayang, mama mohon” pinta nindya
Seolah terhipnotis, shaka pun membuka pintu kamarnya, setelah pintu terbuka….
Grepp
Shaka terkejut karena mama dan papa nya langsung memeluknya ia pun membalas pelukan tersebut.