Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya (YPAS). Menjadikan Sekolah Al-Irsyad Sebagai Agen Perubahan Masyarakat  read more

Berkibarlah Sang Merah Putih

“ Berkibarlah Sang Merah Putih ”

oleh Ifyta Kayla (5A)

 

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, terdapat seorang anak laki-laki bernama Adi. Ia tinggal bersama kedua orangtuanya, yang bekerja sebagai petani di ladang-ladang subur di sekitar desa mereka. Adi tumbuh dengan cerita-cerita tentang perjuangan kemerdekaan yang diceritakan oleh kakeknya, seorang pahlawan kemerdekaan.

Saat merayakan hari kemerdekaan, desa itu bergetar dengan semangat patriotik. Bendera merah putih berkibar dengan anggun di setiap sudut desa. Warga desa berkumpul di lapangan untuk mengikuti parade, pertunjukan, dan acara peringatan kemerdekaan. Semua orang bersuka cita, namun Adi merasa bahwa dirinya harus melakukan sesuatu untuk lebih berkontribusi pada peringatan kemerdekaan.

Setelah parade usai, Adi bertanya pada kakeknya, "Kakek, bagaimana saya bisa berkontribusi untuk negara ini seperti Anda? Saya ingin menjadi pahlawan seperti kakek." Kakeknya tersenyum dan berkata, "Kamu masih muda, Adi, namun semangatmu menginspirasi. Sebagai seorang pahlawan, tidak selalu harus melawan musuh dengan senjata. Dalam kehidupan damai, kamu bisa menjadi pahlawan dengan cara lain. Berusahalah menjadi orang yang baik, rajin belajar, dan selalu siap membantu orang lain."

Mendengar nasihat kakeknya, Adi merasa lebih bersemangat. Dia membaca banyak buku tentang sejarah kemerdekaan dan pemimpin negaranya. Setiap kali ada acara peringatan kemerdekaan, Adi berusaha tampil sebagai perwakilan siswa dan memberikan pidato yang menginspirasi tentang arti kemerdekaan dan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kebangsaan.

Adi juga aktif di kegiatan sosial dan lingkungan. Dia mengajak teman-temannya untuk membersihkan sungai yang tercemar dan menanam pohon di sekitar desa. Dia menyadari bahwa mencintai negeri tidak hanya dengan menghafal lagu kebangsaan, tetapi juga dengan tindakan nyata untuk menjaga alam dan lingkungan hidup.

 

 

Suatu hari, ketika Adi sedang membantu di ladang, dia melihat sekelompok anak-anak bermain di tanah yang gersang dan tandus. Dia bertanya kepada orangtuanya tentang anak-anak itu, dan mereka menjelaskan bahwa keluarga mereka kehilangan pekerjaan karena ladang itu tidak menghasilkan banyak. Adi merasa prihatin melihat kondisi mereka dan mendapatkan ide. Dia mengajak teman-temannya untuk membantu mengolah lahan kering itu menjadi kebun produktif dengan berbagai tanaman. Mereka juga mengajari keluarga tersebut tentang pertanian organik, yang lebih ramah lingkungan dan menghasilkan produk berkualitas.

Berbulan-bulan berlalu, dan kebun itu berkembang subur. Keluarga yang tadinya putus asa kini memiliki sumber penghasilan yang berkelanjutan. Keberhasilan ini menyebar ke desa-desa tetangga, dan Adi menjadi panutan dalam membangun kemakmuran melalui inovasi dan kerja keras.

Di hari kemerdekaan berikutnya, saat Adi memberikan pidato peringatan, seluruh desa terkesima dengan cerita keberhasilannya mengubah tanah kering menjadi ladang subur. Semangat kemerdekaan yang tumbuh dalam diri Adi telah menginspirasi banyak orang di desanya, dan mereka mulai melihat bahwa merdeka juga berarti memiliki kemandirian dan menciptakan perubahan positif untuk masyarakat. Kakek Adi menyaksikan cucunya dengan bangga. Dia tahu bahwa semangat kemerdekaan tidak pernah mati, dan generasi muda seperti Adi akan meneruskannya ke masa depan. Mereka adalah harapan bagi negara ini untuk terus maju dan berkembang.

Dalam perayaan kemerdekaan berikutnya, Adi berdiri di tengah lapangan, bendera merah putih berkibar di belakangnya. Suara gemuruh tepuk tangan merayakan semangat patriotik dan kemerdekaan. Semua orang menyadari bahwa kemerdekaan adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan perubahan, dan setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pahlawan. Adi tahu bahwa perjuangan untuk kemerdekaan tidak pernah berakhir, dan dia siap menjalani peran pahlawannya seiring berjalannya waktu. Semangat kemerdekaan itu akan selalu membimbingnya untuk menjadikan negaranya lebih baik dan berarti bagi semua warganya.

DIRGAHAYU INDONESIA KU

DIRGAHAYU INDONESIA KU

 Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. Namaku Salma, aku sekarang duduk di kelas 6 SD. Di sini aku akan bercerita tentang pengalamanku tentang hut kemerdekaan negeriku Indonesia tercinta. Setiap tahunnya di bulan Agustus, seluruh penduduk Indonesia sangat antusias dan bersemangat menyambut kemeriahan hari kemerdekaan negeri Indonesia. Di awal bulan Agustus, kita pasti akan melihat banyak warna-warni kemeriahan hiasan-hiasan dan pernak - pernik di tiap-tiap kota hingga pelosok negeri. Dengan didominasi warna merah dan putih yang di ambil dari warna bendera Indonesia.

Penduduk negeri mulai dari yang tua hingga yang muda bapak,ibu,dan anak - anak sangat menanti acara – acara meriah untuk merayakan nya. Berbagai macam perlombaan yang sangat di tunggu – tunggu para penduduk Indonesia tercinta . mulai dari instansi seperti kantor , sekolah hingga di lingkungan perumahan pasti mengadakan perlombaan . juga ada acara – acara lain nya seperti pentas seni , doa Bersama , potong tumpeng , bazar atau pasar malam , dan jalan sehat bersama. Acara puncak nya yaitu upacara bendera pada tanggal 17 Agustus.

Di sekolah ku setiap hut kemerdekaan RI , juga mengadakan perlombaan untuk memeriahkannya . Tidak  terlewatkan upacara bendera dimana para murid sangat bersemangat melakukan Latihan upacara di minggu – minggu sebelumnya. Aku sangat senang dan bersemangat setiap mengikuti upacara bendera hut RI. Tiap jenjang kelas perlombaan yang diadakan berbeda-beda. Kelasku kegiatan lombanya yaitu tapak jejak. Kalau tahun sebelumnya ketika aku di kelas 5, lombanya yaitu menebak nama-nama para pahlawan. Keseruan lomba di sekolah selalu membuat aku bersemangat untuk mengikutinya. Bulan Agustus adalah bulan yang ditunggu-tunggu anak-anak di sekolahku. Karena sekolah pasti mengadakan lomba-lomba yang sangat menarik.

Apalagi kemeriahan di pelosok negeri. Akan sangat kreatif dan bervariasi macam-macam lombanya. Di lingkungan rumahku juga sudah dimulai perlombaan kecil-kecil yang dilakukan di sore hari maupun malam hari. Untuk adik-adik kecil yaitu lomba makan kerupuk dan lomba memasukkan paku dalam botol. Seru dan sangat lucu ketika aku ikut menyaksikan lomba adik-adik di kampungku. Aku mencoba mengikuti lomba kelereng, lomba menyunggi tempeh dan lomba memasukkan benang dalam jarum tanpa kacamata. Mamaku juga tidak ketinggalan untuk ikut lomba menyunggi tempeh. Canda tawa, berseri-seri yang keperhatikan wajah-wajah orang-orang disekitarku. Menandakan kebahagiaan yang mendalam di hati negeriku. Semua bersatu tanpa ada perbedaan, kerukunan antar sesama semakin erat.

Di desa ku Batu juga tak kalah meriahnya acara-acara yang diadakan. Semua rakyat Indonesia menyambut hut RI dengan keceriaan. Para bapak-bapak tentu sangat menunggu lomba panjat pinang. Para remaja usia 17 tahun ke atas boleh mengikuti lomba tersebut. Kebetulan rumahku berada di depan lapangan tempat dilaksanakan lomba panjat pinang. Pukul 3 sore warga sudah berbondong-bondong datang untuk menyaksikan perlombaan ini. Tak ketinggalan para pedagang juga datang berkesempatan untuk menjajakan dagangannya. Hadiah yang diberikan juga sangat menarik, Dimulai hadiah utama hingga hadiah hiburan, semua peserta mengikuti lomba dengan khidmat dan bersemangat. Menang kalah yang penting adalah kebersamaan, keceriaan, kemeriahan, dan tidak luput dari rasa persaudaraan yang sangat kuat. Lomba panjat pinang merupakan lomba yang bisa dibilang lomba inti yang harus ada di setiap perayaan hut kemerdekaan RI. Aku ikut mensuport dan ikut meneriakkan semangat untuk para peserta.

Itu tadi sedikit cerita pengalamanku tentang hut kerdekaan RI yang bisa aku bagikan. Seperti yang aku jelaskan di tiap momen nya pasti ada keceriaan, kebersamaan, semangat, dan rasa nasionalisme yang tinggi dari rakyat Indonesiaku tercinta. Semoga terus berkembang Indonesiaku dan selalu bersatu mempertahankan Indonesia maju. Untuk para pahlawan negeriku, terimakasih dan jasamu akan selalu kukenang. Dirgahayu Indonesiaku yang ke 78.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh.

 

 

Detail Karya Tulis

 

Nama: Salma Safier Bobsaid

Kelas: 6B

Tema: Kemerdekaan

Ditulis pada: 5 Agustus 2023

 

ACARA 17 AGUSTUS DI KAMPUNG

ACARA 17 AGUSTUS DI KAMPUNG

 

Pada awal Agustus di kampung saya yaitu di Kalimas udik 3 selalu diadakan acara untuk memperingati hari kemerdekaan negara Indonesia dengan berbagai kegiatan yaitu lomba, bazar dan acara taptu. 

Kegiatan lomba yang dilakukan di kampung saya ada lomba masukkan paku dalam botol, adzan, amplop rahasia, jeruk dalam air, balap karung, tarik tambang, memecahkan balon.

Lomba dilaksanakan setelah isya.

Saya mengikuti semua lomba yang dilakukan di kampung saya kecuali adzan. Pada saat lomba Paku dalam botol saya tidak benar karena saya merasa kesulitan untuk memasukkan Paku dalam botol akan tetapi kakak saya memenangkan lomba tersebut dan meraih juara 1. Untuk lomba aplikasi yang menurut saya adalah lomba yang sangat seru karena saya di tanah untuk menemukan barang yang sebelumnya saya tidak tahu apa yang ditaruh di amplop. Lalu saya pulang ke rumah untuk mengambil barang tersebut dan yang paling cepat akan memenangkan pertandingan. Namun untuk lomba ini saya kalah, karena saya kurang cepat dari lawan saya untuk mengambil barang dari rumah.

Di hari berikutnya, lomba jeruk dalam air dilaksanakan. Lomba jeruk dalam air serta lomba dituntut untuk bisa mengambil jeruk dalam air menggunakan mulut, untuk lomba ini saya mendapatkan juara 1, karena saya terbiasa berlatih berenang dan menyelam hingga Saya tidak kesulitan untuk mengambil jeruk yang ada di dalam air. Untuk lomba tarik tambang saya berkelompok dengan 5 orang, akan tetapi untuk lomba ini kelompok kami kalah, karena kurangnya kerjasama di antara kelompok kami.

Di tanggal 16 Agustus malam bertepatan dengan acara taptu, pembagian hadiah dilaksanakan. Para pemenang lomba mendapatkan hadiah yang mereka Raih saat pertandingan lomba berlangsung. Nama saya dipanggil sebagai pemenang lomba jeruk dalam air Saya sangat senang menerima hadiah. Setelah itu acara taptu dimulai ketua RT dan ketua rw memberikan sambutan, setelah itu ketua rw menyuruh kita untuk Mengheningkan Cipta untuk menghargai jasa-jasa pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan bangsa kita. Setelah Mengheningkan Cipta, dilanjutkan dengan acara tari-tarian banyak sekali tari-tarian yang ditampilkan oleh anak-anak kampung saya ada tarian tradisional seperti tari serimpi tari kecak dan tari kipas. Tarian tersebut sangat indah saya sangat kagum dengan para penari karena mereka melakukan tarian dengan sangat rapi dan indah. Setelah tarian tradisional ada tari modern seperti tari hip hop, dance cover.

Setelah tari-tarian, acara selanjutnya adalah drama. Drama tersebut adalah drama Malin Kundang, drama Malin Kundang menceritakan mengenai seorang anak yang durhaka kepada ibunya, dari drama tersebut saya bisa mengambil hikmah jika berbakti kepada orang tua merupakan hal yang sangat penting. Setelah acara selesai panitia acara membagikan makanan kepada kami. Makan disajikan sangat enak menurut saya dan kami makan bersama,setelah itu acara pun selesai saya pulang dengan sangat kenyang dan senang.

Di rumah saya membuka hadiah yang saya raih dari menang perlombaan, setelah saya buka hadiahnya adalah buku tulis dan alat tulis. Hadiah ini sangat berguna bagi saya untuk sekolah untuk sekolah dan belajar.

Keesokan paginya saya mengikuti upacara bendera di sekolah, menurut saya upacara bendera pada hari kemerdekaan adalah hal yang penting bagi bangsa indonesia untuk memperingati hari kemerdekaan

Itu adalah pengalaman saya selama acara Agustusan di kampung saya, sangat seru dan menyenangkan.

 

Nama : Suhail Bahaswan

Kelas : 6C

No. Absen : 21

 

Subscribe to this RSS feed