Sebagai guru dan orangtua, kita tidak bisa memaksakan keinginan kita kepada anak didik. Tugas terpenting guru dan orangtua hanyalah memberi jalan yang baik agar anak mampu melejitkan potensi dirinya. Dengan begitu, anak mampu mandiri dengan bakat dan potensinya masing-masing.
Konsep inilah yang menjadi spirit Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025. SMP Al-Irsyad menggelar MPLS berfokus pada pengembangan potensi dan minat siswa serta penanaman nilai-nilai anti kekerasan dan budaya ibadah.
Kegiatannya meliputi berbagai orasi, paduan suara antikekerasan, simbolis melepas burung merpati serta pertunjukan teaterikal dan puisi.
Selain itu, ada juga kegiatan literasi dan ekstrakurikuler yang menampilkan berbagai minat seperti Taekwondo, panahan, dan tata boga. dari siswa kelas 8 dan 9




Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran kepada siswa kelas tujuh mengenai minat dan bakat yang dapat mereka kembangkan selama di SMP nantinya.
Sekolah juga mengadakan kegiatan pengenalan diri dan potensi melalui teori dan praktik, termasuk angket psikotest untuk membantu siswa menemukan minat dan bakat mereka.
Dalam kesempatan MPLS tahun ini, sekolah memperkenalkan delapan lulusan SMP dan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. ”Tahun ini, kami menggelar edukasi tentang bahaya narkoba dengan menghadirkan narasumber dari BNN Kota Surabaya,” jelas bapak Ali Djunaidi,S.Pd Wakil Kepala SMP Al-Irsyad.
Pengenalan sekolah mencakup visi misi, kegiatan minat bakat, dan lingkungan sekolah. Anak-anak diajak mengenal prosedur dan tata cara di sekolah, termasuk budaya ibadah seperti zikir pagi dan shalat Duha. termasuk sampai detail tata caranya mulai berangkat ke masjid, wudhu, dan berdoa. setiap 8 siswa dipandu 1 guru, harapannya siswa sudah tertanam bahwa kegiatan ibadah untuk pribadi sendiri sehingga lebih serius dalam beribadah.
Budaya ibadah ini dikenalkan sejak awal agar siswa memahami nilai-nilai spiritual dan keberkahan dalam setiap aktivitas ibadah. Kegiatan rutin seperti zikir pagi dilakukan setiap hari, dengan penekanan pada pengenalan budaya ibadah yang khas di sekolah ini.
Yang menarik, ada acara menerbangkan balon dan membebaskan melepas burung merpati. “iIni sebagai simbol antikekerasan. Ada juga acara teaterikal dengan pembacaan puisi,” tambah Bapak Fariz Kuddah, S.Pd
Semua kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai akidah dan spiritual sejak dini, serta mengembangkan potensi siswa secara holistik.
