SD Al Irsyad berbeda dengan Sekolah yang lain
Berbeda dengan sekolah-sekolah lain di Surabaya, SD Al Irsyad berani menerima pendaftaran peserta didik baru (PPDB) dengan usia kurang dari 7 tahun. SD Al Irsyad berkomitmen, meski input beragam, tapi tetap mengupayakan output-nya menjadi berlian. Tidak mudah memang, tapi para pendidik SD Al Irsyad berupaya semaksimal mungkin kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas adalah semboyan kami untuk mendidik anak-anak penerus bangsa. Hal ini adalah adanya kerjasama segitiga emas antara sekolah siswa dan orang tua agar anak-anak berprestasi optimal.
Dengan usia yang beragam perkembangan dan adaptasi anak sekarang otomatis berbeda-beda. hal itu dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik pada tahap perkembangan afektif misalnya Setiap anak mengalami perkembangan yang tidak sama. Hal ini tampak pada siswa kelas 1 yang usianya kurang dari 7 tahun saat masuk pertama kali. ada perasaan cemas dan takut Apalagi setelah melewati libur hari Ahad.Untuk mengawali Senin, mereka masih perlu dibuat nyaman terlebih dahulu. Guru mencurahkan kasih sayang kepada anak-anak untuk melawan emosi, ketakutan dan rasa cemas mereka
Aspek kognitif merupakan aspek utama dalam kurikulum pendidikan dan menjadi tolak ukur penilaian perkembangan anak yang mengacu pada proses mengetahui maupun pengetahuan itu sendiri. salah satu aspek kognitif adalah pengetahuan dan pemahaman. untuk menggali aspek kognitif siswa kelas 1, SD Al-Irsyad Surabaya mengembangkan beberapa program, salah satunya adalah pemberian tambahan konsep dasar CALISTUNG untuk anak-anak yang dirasa belum berkembang, misalnya: belum hafal huruf, penulisan huruf terbalik dan membacanya terbata-bata.
Kegiatan tersebut dilaksanakan setelah pulang sekolah oleh wali kelas masing-masing. tambahan Calistung ini biasanya diberikan pada bulan Oktober semester 1. Bahkan, jika ada kelas 1 yang terlambat dijemput, guru-guru memberi tambahan belajar membaca di kelas. secara otomatis, ada komunikasi dan kerjasama antara guru dan orang tua.
Dania, misalnya ketika kelas 1, dia belum tahu huruf, berkat mengikuti tambahan pelajaran sepulang sekolah dan kerjasama dengan orang tua, Alhamdulillah tidak sampai semester 2 dan Nia sudah lancar membaca saat tulisan ini dibuat. Ia sekarang sudah kelas 2
Belajar di luar kelas juga membantu anak-anak untuk mampu mendeskripsikan, memahami dan membedakan tentang pelajaran yang diberikan guru kegiatan ini dilakukan di taman taman DPR di bawah Pondok Pinang taman lalu lintas juga kebun binatang Mini dengan melihat langsung benda yang diajarkan guru, cara ini memudahkan siswa untuk mengingat.
Perpustakaan juga jadi salah satu penunjang keberhasilan siswa karena ada kegiatan wajib belajar untuk siswa kelas 1 dan pendampingan guru. Untuk mengembangkan dan melatih siswa belajar di kelas pun disediakan pojok baca kelas.
Aspek berikutnya adalah psikomotorik. untuk melatih aspek psikomotorik biasanya dilakukan di luar kelas, siswa diajak melakukan gerakan-gerakan, melompat dengan mengimplementasikan pelajaran, baik itu pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) pramuka dan pelajaran-pelajaran yang lain sarana flying fox juga disediakan oleh SDN insyad untuk melati keberanian siswa.
Dengan ketelatenan, kesabaran dan keuletan guru juga kerjasama dengan orang tua, saya yakin ini akan mampu menggali dan mengembangkan kematangan anak sehingga bisa mencapai prestasi optimal. meski di luar sana menyekolahkan anak kelas 1 wajib usia 7 tahun dengan alasan anak lebih memiliki kemandirian dan kematangan berpikir, tapi SD Al Irsyad mampu mencetak lulusan yang dengan nilai UNAS dan prestasi yang optimal meski menangani anak dengan usia beragam.
Sofia Qurrotul Aini, misalnya siswa kelas SD Al Irsyad tahun 2017-2018 itu, ketika masuk kelas 1 usianya kurang 7 tahun. Namun, Seiring berjalannya waktu dan didukung kerjasama dengan orang tua, ia selalu mampu meraih peringkat 1, mulai kelas 1 sampai kelas 4 . Kelas 5 pun ia menjadi pembawa acara tunggal 3 bahasa dalam lomba lingkungan sekolah sehat (LLSS), mulai tingkat sekolah sampai tingkat nasional.
Berkat usaha-usaha yang dilakukan guru SD Al Irsyad, alhamdulillah prestasi di sekolah ini semakin banyak setiap tahunnya. Begitu juga dengan jumlah pendaftar siswa kelas 1 baru tiap tahunnya semakin meningkat.
Ketika PPDB kelas 1 baru dimulai, ada beberapa calon wali murid yang kami tanya alasan kenapa mendaftar di SD Al Irsyad, padahal di TK sebelumnya juga ada jenjang SD nya. Jawaban mereka bervariasi ada, yang bilang, “karena saya dapat cerita dari teman, jika di SD Al Irsyad anak yang masuk pertama kali masih belum mengenal huruf diajari dengan telaten sampai bisa”. ada juga yang bilang, “karena kakaknya di sini juga diopeni, Bu. Jadi saya berharap Adiknya juga bersekolah di sini”.
Dalam Hati, Kami merasa sangat bangga sekolah kami dipilih oleh para wali murid.
Sudah menjadi kewajiban saya selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk bisa bekerja sama dan membantu guru kelas 1 Jika ada siswa yang belum siap mengikuti pembelajaran di kelas 1.
Dengan upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengembangkan aspek perkembangan anak serta Segitiga Emas yang terjalin meski dengan usia yang beragama, terbukti telah mampu menjadikan anak-anak lebih percaya diri, mandiri dan mampu bersosialisasi sehingga anak-anak bisa melalui tahapannya dan bisa mengikuti pelajaran dengan maksimal dan juga menggali potensi yang ada sehingga prestasi bisa meningkat
Menjadi seorang guru adalah pilihan yang baik. seorang guru harus mampu mengembangkan karakter dan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik. guru juga harus mampu memberikan keteladanan dan contoh yang nyata. Seorang guru adalah pendakwah yang mampu menyebar virus kebaikan sehingga menjadi anak-anak jadi salih dan Salihah dan akan menjadi cahaya bagi orang tuanya. Aamiin.
Nurul Endah Agustin, S.Pd.
tanggal lahir : Gresik 16 Juli 1975
Wakil Kepala SD Sekolah Bidang Kurikulum